Penjelasan di Balik Viral Fenomena Laut di Lampung Menyala di Malam Hari dan Berbusa saat Siang Hari
Dinas Perikanan membenarkan adanya fenomena laut berwana biru pada malam hari di Perairan Pesisir Barat Lampung tersebut.
Hardian mengatakan, awalnya laut menimbulkan cahaya yang berlangsung selama 3 sampai 4 hari.
“Setelah itu menimbulkan busa. Busa ini adalah akumulasi dari kotoran-kotoran plankton yang drop atau mati,” kata Hardian.
Adapun untuk kemunculan busa juga disebutnya tidak berbahaya.
Fenomena yang terjadi di hampir semua perairan pesisir barat ini, imbuhnya baru kali pertama terjadi.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar 17-21 Desember 2019, di mana laut menyala biru dan berubah berbusa di siang hari pada 22 dan 23 Desember 2019.
• Cupi Cupita Buat Pengakuan Terkait Video Syur Mirip Dirinya yang Tengah Viral, Cupi Masih Virgin
• Viral Kucing Diduga Dibunuh Tetangga dengan Tragis, Pelaku Kirim Bangkainya Beserta Surat
Kemarau panjang
Salah satu dampak langsung akibat fenomena di Pantai Labuan Jukung tersebut yakni pengunjung semakin ramai lantaran penasaran dengan fenomena yang terjadi.
Berdasarkan informasi nelayan-nelayan pesisir barat yang didapatkan Hardian, fenomena munculnya cahaya biru di laut umumnya terjadi sesudah kemarau panjang.
“Kapal lewat atau jaring biasanya air langsung bersinar. Dan ya ikan akan sulit. Mereka para nelayan menyebutnya kalimayi,” jelasnya.
Meski hal itu bukan hal baru akan tetapi Hardian menyampaikan untuk cahaya terang yang muncul dalam cakupan wilayah yang luas dan sampai munculnya busa, baru kali ini terjadi.
“Ya mereka kalau malam bersinar cahaya biru. Kalau siang warnanya agak kecoklatan agak butek gitu,” katanya.
Namun saat ini, fenomena tersebut sudah tidak ada lagi.(*)