Redesain Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kawasan Monjali untuk Jaga Sumbu Imajiner
redesain jalan tol yang sebelumnya elevated (melayang) di atas ringroad utara inu dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan BPJT
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Hanya memang konstruksi elevated jauh lebih mahal dibandingkan dengan atgrade.
Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta desain ulang jalan tol Yogya-Solo yang elevated atau melayang di atas ringroad utara.
Hal ini lantaran Sultan HB X meminta agar pembangunan jalan tol ini tidak melanggar garis atau sumbu imajiner di kawasan Monuman Jogja Kembali (Monjali).
“Saya yang mengusulkan untuk desain diubah dari elevated menjadi atgrade di kawasan tersebut,"
"Tidak boleh pakai elevated harus didesain ulang,” kata Sultan HB X.
• Membaca Makna Garis Imajiner Merapi, Keraton Yogyakarta Hingga Laut Kidul
• DPRD DIY Dukung Redesain Tol Elevated di Ringroad Utara
Sultan mengatakan, karena pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral sudah setuju untuk redesain konstruksi ini, maka di kawasan Monjali akan dibuat atgrade.
Sultan menyebutkan, konstruksi atgrade ini berkisar antara 400 hingga 800 meter.
“Ya sekitar 400 hingga 800 meter saja. Kira-kira dari timur 200 meter, kemudian ke barat 200 meter yang penting titik imajinernya tidak rusak. Ini justru bisa jadi pintu masuk dan keluar tol juga,” ulasnya.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo menjelaskan, redesain jalan tol Yogya-Solo ini perlu karena untuk menjaga sumbu imajiner Yogya.
Meskipun, nantinya dimungkinkan ada pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.
"Ya, istimewanya Yogya karena ada sumbu imajiner yang harus dijaga, " katanya.
Sigit memaparkan, nantinya redesain ini akan memberikan dampak pelebaran jalan. Sehingga, ada pembebasan lahan.
"Perlu pembebasan dan ada pergeseran atau pelebaran jalan. Mungkin di kanan atau di kiri jalan existing," urainya.
Lahan Pertanian

Proyek pembangunan tol sepanjang 22 km tersebut pun dipastikan hanya sedikit berdampak pada lahan warga.