Ketum PP Muhammadiyah Dorong Momen Nataru 2019 Jadi Ajang Mempererat Tali Kebangsaan
Cara untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan tersebut yakni dengan menghidupkan semangat toleransi berbangsa dalam keberbedaan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mendorong momen perayaan natal dan tahun baru (Nataru) 2019 menjadi ajang untuk mempererat dan mengikat kembali tali kebangsaan yang sempat kusut pasca pemilihan umum (Pemilu) beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Haedar saat memberikan pidato refleksi akhir tahun 2019 di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Di Tiro No 23, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY, Sabtu (21/12/2019).
"Momen ini kita manfaatkan untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan kita yang mungkin sempat kusut kala kita pemilu, retak dan tergores karena perbedaan kepentingan. Saatnya ini jadi wahana keruhanian kita berbangsa," ujar Haedar.
• Haedar Nashir Dorong Kemitraan Muhammadiyah dan Turki
Menurut Haedar, cara untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan tersebut yakni dengan menghidupkan semangat toleransi berbangsa dalam keberbedaan.
"Kalau ada masalah, kita harus semakin dewasa dalam menyikapinya. Jadikan nilai-nilai agama manapun jadi sumber integrasi nasional dan integrasi sosial," kata dia.
Diakui Haedar, sebagai bangsa yang majemuk potensi untuk terjadinya gesekan di Indonesia sangat rentan terjadi hal ini harus menjadi perhatian bersama dari berbagai elemen bangsa untuk merawat dan menjaganya agar gesekan itu tidak terjadi.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
"Jujur memang, kehidupan kita sebagai masyarakat yang majemuk itu lebih-lebih bila ada faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya yang rentan, itu kan seperti rumput kering yang mudah terbakar," jelasnya.
"Sebetulnya titik bakarnya itu kecil tapi bisa meluas. Karena itu momentum natal dan tahun baru itu, jadikan ikhtiar kita membangun solidaritas kolektif yang positif sesama anak bangsa," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)