Resmi Dilantik Oleh Presiden Jokowi, Berikut Profil Anggota Pengawas KPK
Lima orang anggota dewan pengawasa (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi dilantik oleh Presiden Jokowi pada Jumat(20/12/2019) siang.
Kemudian pada 1997, Tumpak didapuk menjadi Asintel Kejati DKI Jakarta.
Kemudian, Tumpak diangkat menjadi Wakajati disusul dengan jabatan Kajati Maluku (1999- 2000), Kajati Sulawesi Selatan (2000-2001), dan terakhir sebagai Sesjampidsus (2001-2003).
Selama menjadi jaksa, Tumpak telah berkelana di beberapa daerah. Misalnyanya saja saat menjadi Kajari Pangkalan Bun (1991-1993), Kajari Dili (1994-1995), Kajati Maluku (1999-2000), dan Kajati Sulawesi Selatan (2000-2001).
Pada 2003, Tumpak direkomendasikan mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh untuk bertugas di KPK.
Nama Tumpak pun akhirnya terpilih menjadi salah satu pimpinan setelah voting di DPR.
Setelah selesai mengemban tugas dari KPK, pada 2008 Tumpak diangkat sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Pesero) berdasarkan Keputusan Meneg BUMN.
Setahun setelah itu, Tumpak ditugaskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali ke KPK untuk menjadi Plt Ketua KPK 2009-2010.
Pada 2015, nama Tumpak masuk sebagai salah satu Tim Sembilan untuk menyelesaikan kisruh Polri-KPK saat itu.
Profil Syamsuddin Haris
Syamsuddin Haris adalah peneliti senior pada Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI.
Ia adalah Profesor Riset bidang perkembangan politik Indonesia.
Dilansir dari portal politik.lipi.go.id. Syamsuddin merupakan doktor ilmu politik yang juga menjabat Kepala Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI.
Pria tersebut lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat, 9 Oktober 1957.
Syamsuddin menikah dengan Rochmawati.
Peneliti bidang sosial-budaya pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) LIPI dikaruniai dua orang puteri, Ayu Susanti Aditya dan Diah Fanny Amalia.