17 Lokasi Wisata di Jogja yang Dekat dengan Malioboro, Mudah dijangkau dan Murah Meriah

Kota Gudeg selalu menjadi tujuan utama untuk meregangkan tubuh dari kepenatan selama bekerja kurang lebih 5-6 hari. Memang, keinginan untuk berlibur

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
instagram.com/explorejogja
Kawasan Wisata Titik Nol Kilometer 

10. Taman Pintar

Taman Pintar Yogyakarta
Taman Pintar Yogyakarta (IST)

Belajar dengan cara menyenangkan. Inilah yang selalu diimpikan oleh anak-anak. Taman Pintar, memberikan edukasi kepada anak-anak sembari bermain. Jangan ragu jika perkunjung ke Yogyakarta dengan buah hati, mencoba bermain di area ini.

Terletak di pusat kota, Taman Pintar juga menjadi destinasi wisata pilihan keluarga. Hal ini dikarenakan banyak sekali peralatan yang bisa dicoba anak-anak.

Wahana permainan di Taman Pintar Yogyakarta
Wahana permainan di Taman Pintar Yogyakarta (IST)

Tidak hanya itu, barang-barang yang ditampilkan juga didesain interaktif agar pengunjung memahami kegunaannya.

Untuk lokasi terletak di Jl.  Panembahan Senopati No. 1-3, Gondomanan, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta.

11. Gembira Loka

Gembira Loka Zoo
Gembira Loka Zoo (Tribun Jogja/ Pandji Purnandaru)

Menyukai binatang dan ingin mempelajari ragamnya? Mari kunjungi Gembira Loka. Wahana yang ditawarkan banyak berkaitan dengan satwa-satwa menarik yang bisa dipelajari anak-anak, seperti monyet, kudanil dan masih banyak lagi.

Selain menawarkan wisata satwa, Gembira Loka juga memberikan opsi wisata air yang bisa dinikmati pengunjung, diantaranya wahana bumper boat, speedboat dan perahu katamaran.

Untuk menikmati wahana itu, memang perlu biaya lebih, tetapi tidak ada salahnya dicoba.

Tertarik untuk mengajak keluarga atau pacar ke Gembira Loka Zoo? Berikut alamat lengkap Gembira Loka, Jalan Kebun Raya No 2 Yogyakarta.

12. De Mata Trick Eye Museum

pengunjung saat berswafoto di De Mata Trick Eye Museum
pengunjung saat berswafoto di De Mata Trick Eye Museum (TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawetri)

Siapa bilang wisata ke museum itu membosankan? Anda bisa datang ke tempat wisata di Jogja yang bagus bernama De Mata Trick Eye Museum. Kesan Anda tentang museum yang kurang menarik pasti akan hilang.

Anda suka narsis dan berfoto-foto? Tempat ini adalah tempat yang tepat untuk Anda menghabiskan waktu di akhir pekan.

De Mata trick Eye Museum memiliki sekitar 120 koleksi gambar tiga dimensi. Di sini, Anda dapat melampiaskan hasrat narsis dengan berfoto bersama setiap koleksi di museum. Maka dari itu, jangan lupa untuk memastikan baterai kamera penuh.

Pasalnya, tempat ini memiliki banyak koleksi menarik yang bisa Anda unggah ke Instagram atau media sosial lain. 

Sepintas, memang tidak ada yang berbeda antara gambarnya, tetapi ketika Anda telah mengatur fokus kamera dan berpose sesuai arahan, maka hasilnya akan menakjubkan. Seakan-akan, Anda sedang berada di suatu tempat terkenal, seperti Menara Eiffel atau Tembok Cina.

Konsep gambar 3D Gunungan yang ada di De Mata Trick Eye Museum
Konsep gambar 3D Gunungan yang ada di De Mata Trick Eye Museum (Dok.Pri)

Museum ini memiliki koleksi yang berada dalam tiga ruangan, yakni De Mata 1 hingga 3. Sementara, ruang terakhir bernama De Arca yang berisi patung tokoh besar dunia.

Jika Anda memasuki ruangan De Mata 1 di basement, maka Anda akan terlena dengan keunikan gambar yang menempel di dinding dan lantai.

Di dalam sini terdapat berbagai foto yang unik salah satunya foto Khong Guan, foto ketika Anda berada di air terjun atau foto yang terlihat Anda sedang berada di tepi jurang.

Berapa harga tiket masuk De Mata Trick Eye Museum ini? Harga tiketnya murah saja yaitu 

Rp 30 Ribu hingga Rp 50 Ribu dan gratis untuk anak umur 5 tahun.

13. Sepanjang Jalan Malioboro

Sepanjang Jalan Malioboro
Sepanjang Jalan Malioboro (kaskus.id/images)

Jantung Yogyakarta yang tak bisa terlewatkan ketika berkunjung ke Yogyakarta.

Malioboro yang kini menjadi semi pedestrian yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk berbelanja maupun mengabadikan momen di sisi jalan.

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogyakarta tanpa pergi ke Malioboro.

14. Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro
Pasar Beringharjo Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro (alvarotrans.com)

Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro. Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis yang tak dapat terpisah dengan Kraton Yogyakarta.

Beringharjo sendiri memiliki makna yang berarti hutan pohon bringin yang diharapkan dapat memberika kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.

Sesuai dengan namanya, kini pasar tersebut menjadi pusat kegiatan perekonomian selama ratusan tahun. Jika Anda berkunjung ke Malioboro, jangan sampai melewatkan membeli buah tangan di pasar Beringharjo tersebut. 

15. Titik Nol Kilometer

Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Titik Nol Kilometer Yogyakarta (instagram.com/discover.jogja)

Kawasan Nol Kilometer, merupakan kawasan yang dikelilingi bangunan Belanda seperti Bank Indonesia, Bank BNI dan Monumen Serangan Umum 1 Maret. Saat malam hari bangunan-bangunan sinari lampu-lampu yang sayup. Sehingga memunculkan kesan romantisnya sudut kota Yogyakarta.

16. Alun-alun Lor

Gemerlap Lampu di Malam Hari, Alun-alun Kidul (Alkid)
Gemerlap Lampu di Malam Hari, Alun-alun Lor (jogjapedia.id)

Merupakan halaman depan Keraton Yogyakarta. Berkunjung ke lokasi tersebut di malam hari menambah kesan suasana Jogja yang sesungguhnya. 

Pengunjung atau wisatawan dapat menikmati kuliner seperti cafe bernuansa outdoor di sisi timur Keraton. 

17. Alun-alun Kidul (Alkid)

Suasana malam di Alun Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta
Suasana malam di Alun Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta (Tribun Jogja/ Cahyo Nugroho)

Gemerlapnya lampu hias di sepeda dan odong-odong menjadi lokasi hitz di Jogja. Tak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke alun-alun kidul (alkid). Disinilah tempat menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. 

Sejumlah wisatawan mencoba permainan Masangin di Alun alun Selatan (Alkid) Yogyakarta.
Sejumlah wisatawan mencoba permainan Masangin di Alun alun Selatan (Alkid) Yogyakarta. (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)

Setelah berkeliling dengan sepeda atau odong-odong dengan musik, pengunjung dapat menyantap mie instan atau ronde yang ada di pinggiran trotoar. Sehingga dapat menambah kesan dan malam di Kota Yogyakarta.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari ) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved