Sadar Pesannya di MilenialFest 2019 Berpotensi Sindir Orang, Anies Baswedan Langsung Beri Penjelasan
Sadar Pesannya di MilenialFest 2019 Berpotensi Sindir Orang, Anies Baswedan Langsung Beri Penjelasan
TRIBUNJOGJA.COM - Sejak resmi menyandang status sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu menjadi pusat perhatian banyak pihak.
Mulai dari kebijakan di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta hingga statmennya sering kali diperbincangkan banyak orang.
Terbaru adalah pesan Anies Baswedan kepada kalangan milenial dalam acara MilenialFest 2019.
Dalam acara yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019) tersebut, pesan Anies Baswedan kepada kalangan milenial menjadi sorotan.
Bahkan, Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya sampai tepuk tangan dengan pesan tersebut.
Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunjakarta.com, saat menyampaikan sambutan dalam MilenialFest 2019, Anies memberikan pesan terkait dengan inspirasi kata-kata.
"Saya coba refleksikan apa yang menarik dari inspirasi kata-kata, karena akhir-akhir ini kata-kata dianggap tidak penting, yang penting kerja," kata Anies Baswedan di acara Milenial Fest 2019, di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019).
• Wacana Membuka Kran Ekspor Lobster Hingga Komentar Susi Pudjiastuti Soal Dana Penyelundupan Benur
Sontak saja, pembukaan yang disampaikan Anies Baswedan itu direspon oleh para milenial.
Terdengar ada beberapa yang menyoraki dan memberikan tepuk tangan.
Menyadari ucapannya itu berpotensi menyindir seseorang, Anies Baswedan pun meminta para milenial untuk mendengarkan penjelasannya.
"Bukan, bukan, sebentar, bukan. Yang penting kerja, kata-kata itu, saya mau jelaskan teman-teman, relaks dulu relaks," ujarnya sambil tertawa.
Anies Baswedan kemudian memberikan contoh betapa kuatnya kata-kata.
"Kenapa ini menjadi sesuatu? Taukah Anda siapa yang menjadi person of the year tahun 2019 di majalah Time? Greta, pernah mengerjakan apa dia? bikin apa dia? Bikin movement pakai apa? kata-kata," ungkap Anies Baswedan.
Kemudian ia pun mencoba menjelaskan sosok Greta ini kepada para milenial.
"Namanya Greta dari Swedia, umurnya 16 tahun, dia punya pemikiran lalu dia turunkan menjadi satu rangkaian kata-kata protes, lalu ia bawa ke depan parlemen pemilik kebijakan.
• Penjelasan Pemerintahan Anies Baswedan Beri Penghargaan kepada Diskotek Colosseum
Dengan pesan begini : Kami pemilik masa depan lingkungan hidup masa depan kami, bereskan lingkungan hidup sekarang, demi kami di masa depan," tutur Anies Baswedan.
Ia pun menjelaskan betapa pentingnya sebuah kata-kata yang bahkan sampai menggerakan para pimpinan dunia.
"Pemimpin dunia dipaksa memperhatikan kata-kata anak umur 16 tahun, dia belum berbuat apa-apa. Anak muda memang tidak punya masa lalu, anak muda punya masa depan," katanya kemudian disambut tepuk tangan.
Selanjutnya, Anies Baswedan menyebut seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dan memiliki gagasan untuk diterjemahkan menjadi narasi.
Lalu narasi itu, menurut Anies, bisa dijadikan aksi.
Di mana menurut Anies Baswedan, kerja itu merupakan hal akhir.
"Kalau orang sukareka ikuti Anda maka Anda harus komunikasi, sampaikan gagasan, ada urutannya. Kalau orang mau ikuti Anda harus punya gagasan, harus anda terjemahkan itu dalam bentuk narasi,
narasi diterjemahkan bentuk aksi, karya, kerja, karena itu kerja dan karya itu di fase paling akhir, sebelumnya harus ada gagasan, narasi, baru actionnya," ucap Anies Baswedan.
• Jumlah Pejalan Kaki di Ibu Kota Rendah, Ini Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Lebih jauh, Anies Baswedan mengungkap aksi tanpa gagasan dan narasi adalah sia-sia.
Namun narasi bisa didapatkan dari interaksi dengan lingkungan.
"Jangan pernah remehkan kata kata, jadi temen temen ini harus diwujudkan ujungnya pada aksi, jangan sampai action tanpa narasi, you go nowhere.
Interaksi kunci narasi jadi aksi. Inspirasi tidak datang dari mediasi, inspirasi datang dari interaksi, di situ ya," ujar Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, Yunarto Wijaya pun ikut berkomentar.
Dilansir dari akun Twitter miliknya @yunartowijaya Minggu (15/12/2019), Yunarto Wijaya tampak mengomentari artikel berita soal itu.
Artikel berita itu tertulis caption : Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan pesan kepada milenial terkait pentingnya narasi. Dia menyebut bekerja tanpa narasi akan menjadi sia-sia. Begini katanya: #AniesBaswedan.
Mengomentari Tweet itu, Yunarto Wijaya pun hanya memberikan emoji tepuk tangan.
Entah maksudnya ia setuju dengan perkataan Anies Baswedan atau malah sebaliknya yang artinya menyindir.
Ini video lengkap Milenial Fest 2019 :
Lepas Peserta Jalan Sehat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas kegiatan jalan sehat dan gowes bareng yang dimulai di Pintu Air Malaka Sari, Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019) pagi.
Dalam sambutannya, Anies Baswedan menuturkan, Jakarta merupakan kota dengan jumlah pejalan kaki terendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia.
Warga Jakarta, kata dia, lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor.
"Jakarta itu di seluruh dunia, di kota-kota besar, kita adalah kota dengan jumlah pejalan kaki paling rendah di seluruh dunia," ujar Anies Baswedan.
Anies Baswedan menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta saat ini mendorong agar lebih banyak warga Jakarta yang mau berjalan kaki atau bersepeda. Caranya, Pemprov DKI banyak membangun infrastruktur untuk pejalan kaki dan pesepeda.
"Mari kita lebih membiasakan untuk berjalan kaki, juga bersepeda. Alhamdulillah, sekarang kami bangun jalur sepeda di mana-mana," kata dia.
Anies Baswedan berujar, berjalan kaki dan bersepeda tidak akan menyebabkan polusi. Dia meminta, sepeda dijadikan alat transportasi sehari-hari.
"Harganya murah, tidak ada polusi," ucap Anies Baswedan.
Seusai melepas para pejalan kaki untuk jalan sehat, Anies langsung bersepeda bersama sejumlah pesepeda.
Dia didampingi Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, dan Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Hendra Hidayat.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anies Baswedan Beri Pesan ke Milenial Agar Narasi Dulu Baru Kerja, Ini Tanggapan Yunarto Wijaya, .