Isyana Sarasvati Trauma dan Frustasi Sebelum Rilis Album 'Lexicon', Tak Berani Lihat Komen 5 Tahun
Penyanyi Isyana Sarasvati merilis album terbaru Lexicon. Dibalik proses pembuatan lagu ini, ternyata Isyana pernah mengaku trauma dan frustasi.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Isyana Sarasvati Trauma dan Frustasi Sebelum Rilis Album 'Lexicon', Tak Berani Lihat Komen 5 Tahun
TRIBUNJOGJA.COM - Penyanyi Isyana Sarasvati merilis album terbaru 'Lexicon'. Dibalik proses pembuatan lagu ini, ternyata Isyana pernah mengaku trauma.
Penyanyi Tetap Dalam Jiwa sempat tidak berani melihat komentar warganet selama lima tahun.

Isyana menunjuk tim perantara untuk berinteraksi dengan follower di media sosial.
Melalui akun Instagram, Isyana menceritakan pengalaman yang membuat cara pandang berbeda bagi seorang seniman.
"Kejadian ini membuat aku semakin percaya bahwa di saat kita sebagai seorang seniman begitu tulus dalam berkarya dan tidak berekspektasi apa pun, secara tidak langsung kita menjadi orang yang jauh bisa menerima setiap keadaan dan respons yang ada," ucap Isyana, dikutip dari Kompas.com.
Isyana sadar tidak semua orang menyukai lagu-lagu yang dia nyanyikan.
Album 'Lexicon' ini adalah pengakuan dirinya untuk bisa menerima berbagai komentar orang-orang.
Isyana menganalogikan orang-orang seperti pacaran.
Artinya, setiap orang memiliki selera musik masing-masing.
"Ya kan kita enggak bisa pacaran sama semua orang, enggak bisa cocok sama semua orang. Sama toh ya kita enggak bisa cocok dengan semua aliran musik. As simple as that," ucap Isyana.
"Seperti sekarang, apa pun respons tentang album ini tidak membuat aku menjadi takut dan ingin bersembunyi lagi. Tapi, jadi bisa menerima itu dengan lapang dada," tambahnya.

Penyanyi Keep Being You ini menceritakan pengalaman trauma di Instagram dan Twitter. Berikut rangkungan fakta-fakta proses pembuatan album 'Lexicon', Isyana Sarasvati :
1. Ogah lihat komentar netizen selama 5 tahun
Isyana mengaku mengalami trauma pribadi ketika membaca komentar warganet di media sosial.
Isyana bahkan melakukan perantara untuk melihat komentar warganet.
"Akhirnya aku meretakkan sebuah trauma pribadi yang sudah mengakar cukup lama. Yaitu berani membaca komentar dan respon dari kalian semua, sudah hampir jelang 5 tahun aku tidak pernah membaca komen-komen kalian terhadap karya-karyaku SECARA LANGSUNG," tulis Isyana.
• Polisi Sudah Tetapkan Vicky Prasetyo Sebagai Tersangka Kasus Penggerebekan Angel Lelga
2. Isyana membutuhkan perantara

Isyana meminta timnya untuk menjadi perantara dan melihat berbagai komentar warganet di media sosial.
"Waktu awal-awal sekitar 3-4 tahun lalu ya bener-bener aku punya tim yang bisa bacain komen dan beritahu aku secara verbal. Dan kalau aku lagi mau bales, ya bener bener bisa tuh aku ngetik di notes forward ke mereka kemudian mereka yang copy paste ke reply comment-nya," tulis Isyana
3. Isyana sempat frustasi
Isyana mengaku frustasi karena komentar warganet terhadap karya-karyanya.
Sebenarnya dirinya ingin melihat berbagai penilaian orang terhadapnya.
Namun karena mengalami trauma dan frustasi, Isyana memutuskan menutup diri dan merasa takut melihat berbagai komentar orang.
"Tapi sebuah hentakan trauma di tahun 2015 itu membuat aku jadi TAKUT SEKALI dan menutup diri, karena pukulan itu terlalu keras sampai hampir membuat aku menyerah," sambung Istana.
• Menyaksikan Nasib Mantan Asisten Nike Ardilla, Melly Goeslaw : Pedih Hati Saya . . .
4. Album ketiga Lexicon, membuat Isyana memberanikan diri membaca komentar
"Setahun terakhir ini, sekali-kali berani tapi hanya 5-10 menit pertama post itu diunggah. Salah satu hal yang membuat aku sangat berterima kasih pada LEXICON," ucap Isyana.
Album ketiga inilah yang mampu membuat Isyana menjadi dirinya dan melepaskan rasa trauma. Menurut Isyana, Lexicon mempunyai makna tersendiri, yang berarti kamus. Sebelumnya Isyana merilis album Explore! (2015) dan Paradox (2017).

( Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri )