STMM MMTC Mewisuda dan Meluluskan 341 Wisudawan
STMM) “MMTC” Yogyakarta akan mewisuda dan meluluskan sebanyak 341 wisudawan program D4 dan S1 pada Rabu (4/12/2019)
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) “MMTC” Yogyakarta akan mewisuda dan meluluskan sebanyak 341 wisudawan program D4 dan S1 pada Rabu (4/12/2019), di Auditorium STMM MMTC Yogyakarta.
Dari 341 wisudawan, sebanyak 27 wisudawan meraih predikat Cumlaude.
Adapun rincian jumlah wisudawan tersebut yakni Prodi Manajemen Produksi Siaran (Manaprodsi) sebanyak 78 wisudawan, Prodi Manajemen Produksi Pemberitaan (Manarita) sebanyak 74 wisudawan, Prodi Manajemen Teknik Studio Produksi (Matekstosi) sebanyak 81 wisudawan.
Prodi Animasi sebanyak 31 wisudawan, Prodi Teknologi Permainan sebanyak 19 wisudawan dan Prodi Manajemen Informasi dan komunikasi (MIK) sebanyak 58 wisudawan.
Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta, Noor Iza mengatakan sebanyak 30 persen wisudawan pada periode ini telah terserap di dunia kerja, baik di bidang penyiaran maupun industri kreatif lainnya.
Selain itu, banyak juga wisudawan yang memilih untuk berwirausaha di bidang Production House (PH) dan e-commerce.
"Mulai tahun ini ijazah tidak hanya diserahkan di Desember, tapi ada di Juli dan Desember. Tahun depan kita harapkan kelulusan itu bisa empat kali. Supaya tidak menunggu lama dan cepat mendapatkan pekerjaan. Untuk wisuda, kita harapkan tahun depan bisa dua kali pelaksanaan wisuda," kata dia.
STMM “MMTC” Yogyakarta bertekad untuk mencetak tenaga-tenaga ahli dan profesional yang handal serta siap berkompetisi di bidang penyiaran dan multimedia.
Sesuai dengan visi Menjadi Pusat Pendidikan Tinggi Multi Media terbaik di Indonesia dan bertaraf Internasional, STMM telah membekali para mahasiswanya agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0
Hal tersebut telah diterapkan melalui kuliah dah praktik yang ada di kampus.
"STMM menyediakan apapun yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk bisa berkembang, kreatif dan bisa memenuhi talenta apa yang mereka inginkan dikembangkan selama belajar di STMM," ujarnya.
Di bidang penyiaran, STMM “MMTC” Yogyakarta memiliki fasilitas studio yang sangat mumpuni.
Selain itu, STMM “MMTC” Yogyakarta juga memiliki fasilitas creative and digital farm yang dapat digunakan mahasiswa jurusan penyiaran jika ingin memproduksi video maupun film.
"Kita juga akan lengkapi dengan digital creative preneur center ini merupakan bangunan baru yang akan dilengkapi dengan sarana prasarana proses pembentukan digital preneur," kata dia.
Ia menyebut, kurikulum broadcasting yang ada di STMM “MMTC” Yogyakarta juga lengkap.
Selain itu, sarana dan prasarana yang dimiliki kampus juga lengkap seperti sarana prasarana di dunia industri.
Keunggulan STMM “MMTC” Yogyakarta, kata dia, kurikulum dan praktik yang ada di kampus sudah sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
"Ibaratnya, mahasiswa penyiaran yang kuliah di STMM tanpa magang ke industri penyiaran mereka sudah siap ke industri. Hanya saja, STMM perlu mendorong bagaimana agar mahasiswa itu dikenali oleh industri dan Industri juga kenal mahasiswa," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, dibutuhkan engagement yang kuat antara mahasiswa dengan dunia industri.
Yakni dengan cara membangun kehidupan di kampus dan membangun interaksi mahasiswa melalui pola komunikasi yang baik serta mampu bekerja secara team work.
"Saya dorong kepada mahasiswa agar mampu menjadi mahasiswa yang berbasis multimedia. Selain itu dia harus punya kemampuan berkomunikasi dan juga kemampuan bekerja secara team," ungkapnya.
Selain mampu berinteraksi dan berkomunikasi, mahasiswa STMM MMTC Yogyakarta juga dibekali dengan soft skill dan kreatif dalam memanfaatkan media sosial.
"Kalau kita lihat dari Linkedin, area yang terkait dengan digital dan multimedia ada 25 area, dan 8 area itu ditekuni di STMM MMTC," ujarnya
Ia menyebut delapan area tersebut yakni video production, audio production, game development, social media marketing, animation, journalism, corporate communications dan digital marketing.
"Artinya memang bidang ini lagi dibutuhkan industri saat ini, jadi kita harus juga menyiapkan kebutuhan industri ke depan," kata dia. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/berita-yogyakarta_20180911_145553.jpg)