Yogyakarta
Shopping Center Serahkan Buku Bajakan ke Penerbit Yogyakarta
Dengan adanya komunikasi antara pedagang dan penerbit, Untung juga berharap agar penerbit memfasilitasi pedagang.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Dengan adanya komunikasi antara pedagang dan penerbit, Untung juga berharap agar penerbit memfasilitasi pedagang.
Dengan demikian, pedagang bisa menjual buku-buku langsung dari penerbit.
"Tidak semua pedagang jualan buku bajakan, dari seluruh penjual hanya 10 persen saja. Pedagang tidak tahu bagaimana bisa dapat buku, akhirnya ada copy sendiri. Harapannya penerbit juga memfasilitasi kami, termasuk juga soal harga," lanjutnya.
Penjual buku di Shopping Center, Barzan (30) mengakui pedagang tidak tahu cara memperoleh buku.
• Konsorsium Penerbit Jogja Ngadu ke Polda DIY Terkait Maraknya Kasus Pembajakan Buku
Ia juga mengaku menjual buku bajakan, namun telah diserahkan sebagai barang bukti.
"Jadi ada yang dikasih (penerbit) cuma satu toko saja. Pembeli juga macem-macem, ada yang pengen asli, ada juga yang tidak peduli. Buku sudah diserahkan tadi, sekitar 20an," tambahnya.
"Sekarang kami sudah komitmen untuk tidak jualan buku bajakan lagi. Harapannya penerbit dan pedagang juga bisa bekerjasama, biar kita tahu mau ngambil buku dimana," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)