Yogyakarta

Shopping Center Serahkan Buku Bajakan ke Penerbit Yogyakarta

Dengan adanya komunikasi antara pedagang dan penerbit, Untung juga berharap agar penerbit memfasilitasi pedagang.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
PERANGI BUKU BAJAKAN. Perwakilan pedagang buku secara simbolis menyerahkan buku bajakan kepada perwakilan pengacara dari Ikadin yang akan diteruskan kepasa pihak kepolisian di Shooping Center, Kota Yogyakarta, Rabu (27/11/2019). Gerakan memerangi peredaran buku bajakan terutama yang dilakukan oleh Konsorsium Penerbit Jogja teraebut disambut baik oleh para pedagang buku di Shooping Center dengan sadar untuk tidak lagi menjual buku bajakan. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 13 penerbit buku di Yogyakarta yang tergabung dalam Konsorsium Penerbit Yogyakarta Agustus lalu menyatakan sikap untuk memerangi buku bajakan.

Konsorsium Penerbit Yogyakarta juga telah melaporkan kasus pembajakan buku yang beberapa di jual di Shopping Center ke Polda DIY.

Upaya Konsorsium Penerbit Yogyakarta rupanya tidak sia-sia.

Dengan adanya komunikasi yang baik, akhirnya penjual buku di Shopping Center menyerahkan secara bertahap buku bajakan kepada penerbit, untuk menjadi barang bukti.

BREAKING NEWS: Polda DIY Lakukan Penyitaan Buku Bajakan

Juru bicara Konsorsium Penerbit Yogyakarta, Hino OS mengatakan pihak shopping center telah meminta maaf kepada penerbit dan sangat mendukung upaya penerbit memerangi buku bajakan.

"Shopping Center menyerahkan secara suka rela buku bajakan kepada kami. Secara simbolis saja, nanti akan secara bertahap. Buku ini ini nantinya akan diinventarisasi oleh Polda DIY. Saat ini proses pengumpulan barang bukti," katanya kepada media di Shopping Center, Rabu (27/11/2019).

Ia mengungkapkan, bahwa sejak penerbit menyatakan sikap, Shopping Center sudah mulai berbenah.

Sebab ia melihat buku bajakan yang dijual sudah banyak berkurang.

Hino berharap langkah tersebut bisa menjadi contoh untuk memerangi buku bajakan.

"Kalau kerugian penerbit ya cukup besar, kemarin dihitung ya sekitar Rp13 Miliar. Tetapi setelah kita menyatakan sikap, buku bajakan di Shopping Center sudah berkurang. Dan kami ingin mengembalikan shopping center menjadi toko buku tradisional," ungkapnya.

"Kami akan bawa ini ke nasional. Kami bisa kok memerangi buku bajakan, tanpa ada air mata, dengan cara yang sangat elegan. Dan kami akan saling mendukung nantinya," sambungnya.

Sejumlah Penerbit Laporkan Praktik Pembajakan

Sementara itu, Perwakilan Shopping Center, Untung berharap agar pedagang dan penerbit bisa bermitra.

Sehingga dapat saling bekerjasama dan tidak ada yang dirugikan

"Kami minta maaf, semoga penerbit dan pedagang bisa bermitra. Kenapa kami menyerahkan buku bajakan, karena kami punya semangat yang sama, dan kami tidak akan jual buku bajakan lagi," tegasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved