Daftar Pesohor yang Berdarah Campuran Seperti Agnez Mo : Tak Ada yang 100 Persen Berdarah Indonesia
Tes DNA mengungkap asal-usul leluhur pesohor tanah air. Studi ini membuktikan tak ada yang 100 persen berdarah Indonesia seperti halnya Agnez Mo
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Yakni, DNA dari South Asian sebesar 46,24 persen, East Asian 33,95 persen, Asian Dispersed 17,27 persen, lalu Middle Eastern 2,53 persen.
Metode Tes DNA
Penelitian genetik ini memakai DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal ibu, kromosom Y yang hanya diturunkan dari sisi paternal ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua.
Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika.
DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus manusia.
Dijelaskan Deputi Fundamental Eijkman Institute Prof Dr Herawati Aru Sudoyo, DNA dapat diperoleh dari materi biologis apapun.
"Jadi sumbernya bisa darah, usap pipi, saliva (Air liur), dan lain-lain. Dites yang dilakukan itu digunakan materi dari sel-sel yang diambil dari saliva," ujar Herawati di Museum Nasional, Selasa (15/10/2019).
16 partisipan diminta menempelkan air liurnya dengan sebuah korek kuping dan dimasukkan ke dalam sebuah wadah agar dapat diteliti gen yang ada di dalam liur tersebut.
Dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019), Hera menjelaskan setelah sampel DNA diambil, kemudian diisolasi, lalu diperbanyak jutaan kali dengan teknik PCR (polymerase chain reaction), dimurnikan.

Memperbanyak DNA sampai jutaan kali bertujuan untuk mencari marka spesifik "ancestry dengan menggunakan referensi yang sudah ada dalam bank DNA.
"Ada yang tanya, kenapa kok bisa (sampel DNA) hanya dari air liur atau bercak darah? Kalau itu sebenarnya urusan teknologi. Tapi yang kita lakukan secara teknisnya, kita memperbanyak DNA yang ada tersebut sampai jutaan kali, karena itu kita mampu untuk melihat perbedaan-perbedaan (hasil gen) itu,” kata Prof Hera.
Meski semua pokok biologis dari tubuh manusia bisa dijadikan sampel untuk uji DNA, tapi air liur dan bercak darah dianggap sebagai pokok biologis yang mudah dianalisis dengan struktur gen yang ada.
Lamanya proses deteksi DNA dari awal pengambilan sampel sampai mendapatkan hasilnya dari laboratorium Australia, hanya dibutuhkan tiga minggu saja.
Menanggapi banyaknya peminat yang ingin melakukan tes DNA untuk mengetahui identitas asalnya, diakui Hera bahwa Indonesia sendiri belum bisa melakukannya.
Namun bagi masyarakat yang ingin melakukan secara pribadi di laboratorium komersial, umumnya harus mengeluarkan biaya Rp 5,7 juta per tes. (*/kompas/kompas_2)