Jawa

Ganjar Pranowo Ingatkan Penambang Sekitar Merapi Tak Keruk Terlalu Banyak

Gubernur Jawa Tengah mengingatkan kepada para penambang yang beroperasi di kawasan Gunung Merapi untuk menambang secara wajar.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berfoto bersama warga usai meninjau kesiapan menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan kepada para penambang yang beroperasi di kawasan Gunung Merapi untuk menambang secara wajar.

Pasalnya, musim kemarau ini, ia melihat para penambang mengeruk terlalu banyak, yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

"Tolong para penambang, musim kemarau ini, anda mengeruknya kebanyakan," kata Ganjar, Rabu (20/11/2019) saat peninjauan antisipasi bencana Gunung Merapi di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Lanjut Ganjar, kepada para penambang yang ilegal, pihaknya tidak segan-segan akan melakukan operasi.

BPPTKG: Erupsi Merapi Terakhir Tergolong Erupsi Kecil, Potensi Selanjutnya Masih Ada

Sementara kepada para penambang yang memiliki izin tambang di kawasan Gunung Merapi, agar menambang sesuai 'perasaan'.

Ia melihat potensi terjadinya kerusakan, jika penambangan dilakukan secara jor-joran.

"Yang ilegal, kita akan operasi. Yang memiliki izin, pakai perasaan. Kita ingatkan saja agar tidak terjadi kerusakan yang nanti merugikan masyarakat," ujarnya.

Terkait antisipasi bencana erupsi Gunung Merapi sendiri, Ganjar melihat semua pihak telah siap.

BPPTKG, telah memantau data dengan baik.

Kondisi saat ini pun relatif aman.

Aktivitas Gunung Merapi juga telah mengalami penurunan.

7 Rekomendasi Minuman Bubble Tea Kekinian di Jogja

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas di radius tiga kilometer.

"Kalau kita melihat semua siap. Penjelasan dari kebencanaan dan gunung berapi juga bagus, datanya bagus. Sekarang relatif aman. Sudah terjadi penurunan. Masyarakat diminta jangan masuk radius tiga kilometer. Kita menjaga. Perangkat, pemerintah, relawan semua untuk bareng-bareng masyarakat," katanya.

Ganjar juga melihat adanya sister village atau desa bersaudara yang telah dibikin Kabupaten Magelang menjadi satu dari beberapa antisipasi terhadap bencana, sehingga jika terjadi sesuatu masyarakat sudah berlatih.

Pengumuman diumumkan melalui masjid-masjid. Hal itu jadi cara efektif membuat desa tanggap bencana.

"Saya terima kasih disini ada sister village. Semua siap. Saya sudah berbincang dengan masyarakat, bahwa bencana erupsi kemarin kecil, tetapi mereka tahu kemana menyelamatkan diri jika terjadi sesuatu yang besar. Saya pastikan siap," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved