Yogyakarta
Sultan HB X Tetap Harapkan Masukan dari Mahfud MD
Gubernur DIY tetap mengharapkan masukan dari Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan tetap mengharapkan masukan dari Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.
Sultan HB X menegaskan status Mahfud MD yang masih menjadi anggota Parampara Praja.
Namun, status ini dinonaktifkan selama Mahfud masih mengemban jabatan menteri.
"Kami masih memerlukan peran Pak Mahfud di daerah. Bukan hanya aspek ketokohan tapi juga dari pengalaman Bapak (Mahfud). Kami berharap dengan pengalamannya, tetap bisa memberikan arah, memperingatkan, dan memberikan masukan bagi kami," ujar Sultan pada acara Mangayubagya Ketua Parampara Praja DIY, Prof Dr Moh Mahfud MD menjabat sebagai Menko Polhukam RI di Hotel Grand Ambarrukmo Yogyakarta, Minggu (17/11/2019).
• Teka-teki Lembaran Surat yang Ditunjukkan Rizieq Shihab, Mahfud MD Sebut Ternyata Bukan Surat Cekal
Sultan HB X menjelaskan, pengabdian Mahfud di tingkat pusat mendapat dukungan dari warga masyarakat Yogyakarta.
Sri Sultan meyakini, dengan energi pemahaman yang selalu dibawa dan beragam pengalamam yang telah diperoleh Mahfud mampu mengemban tugas yang telah diberikan.
"Bagaimana pun, dari awal Jogja telah menegaskan bergabung dengan Indonesia, menjadi bagian dari Republik Indonesia. Karena itu, semuanya kami abdikan pada masyarakat Indonesia. Inilah komitmen kami dari awal sampai akhir nanti," kata Sultan.
Sultan HB X pun mendukung dan mendoakan mantan Ketua MK ini yang telah memutuskan untuk total mengabdi sebagai pembantu Presiden RI dalam kabinetnya.
• Silaturahmi Akademisi Yogya Bersama Mahfud MD, Buya Ingatkan Mahfud Agar Berani Kritik Presiden
Sultan bsrharap Mahfud dapat sukses dalam mengemban amanat sebagai Menko Polhukam RI.
"Semoga saja Bapak (Mahfud) sukses, kami selalu mendoakan. Semoga saja Republik ini semakin baik lagi, khususnya di bidang yang Bapak ampu. Selamat bekerja dan mengabdi untuk Republik," ungkapnya.
Sementara itu, Menkopolhukam RI, Mahfud MD merasa lebih senang disebut sebagai orang Yogya.
Menurut Mahfud orang Yogya itu terkesan intelek, kewibawaan akademisnya lebih tinggi.
"Intelektual itu tidak hanya menggambarkan kecerdaaan otak, tapi juga kecerdasan watak," katanya.
• Mesir Impor Buah Pala Indonesia Senilai Rp1,4 Miliar
Untuk itu, Mahfud pun meminta izin untuk tetap membawa identitas sebagai warga Yogyakarta selama bertugas di pemerintahan pusat.
Mahfud pun menceritakan beragam pengalamannya selama tinggal di Yogyakarta sejak masa kuliahnya di tahun 1978-an.
Baginya Yogyakarta akan selalu di hati.
"Untuk saat ini, saya sudah menandatangani perjanjian dengan Presiden RI untuk tidak menduduki jabatan ganda dalam pemerintahan," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)