Sosialisasi Trase Jalan Tol Yogyakarta-Solo Dibagi Dua Etape
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY menyebutkan sosialisasi untuk proyek pembangunan tol Solo-Yogya-Bawen akan dimulai pada Senin (18/11/2
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Untuk tahap pertama adalah sosialisasi pada trase Solo-Yogya yang akan dibagi dalam dua etape.
Etape ini khusus untuk wilayah timur yang meliputi etape pertama yakni sosialisasi di Kecamatan Kalasan yang terdiri dari Desa Tamanmartani (140 bidang dan luas lahan 82.325 meter persegi), Desa Selomartani (102 bidang, 72.123 meter persegi).
Desa Tirtomartani (321 bidang dan luas 219.419 meter persegi), Desa Purwomartani (639 bidang dan luas 445.162 meter persegi).
“Untuk etape pertama ini ada berapa tahap. Proses selesainya tergantung dinamika masyarakat. Kemudian dilanjutkan di Etape kedua wilayah Kecamatan Depok yang terdiri dari Desa Condongcatur (214 bidang dan luas 119.524 meter persegi) dan Desa Caturtunggal (49 bidang dan luas 31.711 meter persegi),” jelasnya.
Sementara itu, untuk jalan tol Solo-Yogyakarta nantinya akan melewati enam kecamatan dan 14 desa dengan panjang jalan 22,36 kilometer.
Jalan tol Solo-Yogya ini akan melewati 2.906 bidang berupa persawahan, permukiman, dan lainnya dengan perkiraan luas mencapai sekitar 1.744.068 meter persegi.
• Bupati Sleman Ingin Exit Tol Nantinya Dilengkapi Petunjuk Wisata
Jalur Tol Yogyakarta-Solo
Wilayah Kabupaten Sleman dipastikan akan dilewati oleh jalur Tol Yogyakarta-Solo. Rencana jalur hingga pintu keluarnya pun sudah mulai dibahas.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan sudah ada beberapa lokasi di Sleman yang akan diplot sebagai pintu keluar (exit) jalur tol.
"Nantinya diperkirakan akan ada 6 pintu keluar tol yang ada di wilayah Sleman," kata Sri Purnomo saat dihubungi pada Jumat (15/11/2019).
Ia pun ingin pintu keluar tol ini dimanfaatkan dengan baik.
Salah satunya untuk mempertahankan dan meningkatkan kunjungan wisata di Sleman.
Sri Purnomo mewacanakan adanya petunjuk mengenai destinasi-destinasi wisata terdekat dari salah satu pintu keluar tol.
Desa-desa wisata pun turut dipromosikan lewat petunjuk tersebut.
"Jadi meskipun ada jalur tol, kami berharap keberadaannya tidak mengganggu aktivitas pariwisata di Sleman," ujarnya.