Seniman Djaduk Meninggal

Para Kerabat dan Seniman Datangi Rumah Duka Mendiang Djaduk Ferianto

Sejumlah kerabat dan para seniman tampak berdatangan ke rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir pada mendiang Djaduk.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Jenazah Djaduk Ferianto di rumah duka yang ada di Kembaran RT 05 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seniman kondang Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Suasana duka pun menyelimuti kediamannya di Kembaran RT 05 Tamantirto, Kasihan Bantul.

Sejumlah kerabat dan para seniman tampak berdatangan ke rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir pada mendiang Djaduk.

Kepergian Djaduk menjadi duka sangat mendalam. Terutama bagi keluarga dan para sahabat.

Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Pesan Terakhir untuk Sang Putri : Selalu Jaga Kepercayaan dan Setia

Rekan Djaduk Ferianto : Di Rumah Sempat Tidur, Lalu Terbangun Merasa Kesakitan

Setelah Rapat NgayogJazz, Djaduk Ferianto Pamit Pulang Tengah Malam

Kakak Kandung Djaduk, Otok Bima Sidarta, mengatakan dirinya mendapat kabar kematian adiknya pada Rabu dini hari.

Djaduk meninggal dunia dikabarkan istrinya karena serangan jantung.

Sutradara Pementasan Para Pensiunan 2049, Djaduk Ferianto saat menggelar jumpa pers di Tirtodipuran, Jumat (5/4/2019).
Sutradara Pementasan Para Pensiunan 2049, Djaduk Ferianto saat menggelar jumpa pers di Tirtodipuran, Jumat (5/4/2019). (Tribun Jogja/ Noristera Pawestri)

Di mata keluarga, Djaduk merupakan sosok yang baik.

"Djaduk itu orangnya baik. Suka gojekan (bercanda) tapi serius," kata Oto, saat ditemui di rumah duka.

Oto mengaku sangat kehilangan dengan kepergian adiknya itu.

Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Butet Kartaradjasa : Sumangga Gusti

Lokasi Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Tempat Jenazah Djaduk Ferianto Disemayamkan

Selain keluarga, para sahabat juga merasa kehilangan.

Mengingat di mata para seniman, Djaduk dikenal sebagai sosok yang peduli dengan seniman muda.

Meskipun terkadang ketika guyon sarkas, tapi itu menjadi karakter khas dirinya, yakni apa adanya.

Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto (Tribun Jogja/ Noristera Pawestri)

"Djaduk itu tidak ada yang ditutup-tutupi. Blak-blakan," kata Juju Prabowo, rekan Djaduk sekaligus pendiri teater Gandrik.

Jenazah Djaduk Ferianto hingga saat ini masih berada di rumah duka.

Rencananya, jenazah Djaduk sore nanti akan dimakamkan di pemakaman keluarga di sembungan, Kasihan Bantul, sekitar pukul 15.00 WIB.

Sumangga Gusti

Seniman kondang Djaduk Ferianto tutup usia.

Penggagas NgayogJazz itu dikabarkan meninggal dunia pada Rabu dini hari, 13 November 2019 sekira pukul 02.30 WIB.

Saudara kandung Djaduk, Butet Kertaradjasa menyiarkan kabar duka ini melalui akun instagramnya, @masbutet, pada Rabu pagi.

Ia memposting gambar hitam bertuliskan "Sumangga Gusti" dengan caption "RIP Djaduk Ferianto", tulis @masbutet.

Seniman bernama lengkap RM Gregorius Djaduk Ferianto ini lahir di Yogyakarta pada 19 Juli 1964.

Putra dari seniman Bagong kusudiardjo ini adalah seorang aktor, sutradara, dan sekaligus musikus handal.

Djaduk pernah mendirikan kelompok Rheze yang pada tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai juara 1 musik humor tingkat nasional.

Djaduk dengan topi dan kendang milik Sujud Kendang yang diserahkan kepadanya.
Djaduk dengan topi dan kendang milik Sujud Kendang yang diserahkan kepadanya. (tribunjogja/noristera pawestri)

Bersama dengan kakaknya, Butet Kartaradjasa dan Purwanto, Djaduk juga pernah mendirikan kelompok kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan musik modern. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved