BREAKING NEWS: Pasukan Suriah Tangkis Serangan Rudal ke Pinggiran Damaskus Saat Subuh
Pasukan Pertahanan Udara Suriah mencegat dan menghancurkan sejumlah rudal yang mengincar sasaran di sekitar Damaskus.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Dilansir Russian Today Kamis (21/10/2019), segera sistem tersebut mengidentifikasi target terbang rendah lima menit setelah bersiap.
• Turki Pastikan Sistem Rudal S-400 Siap Dioperasikan April Tahun Depan, Trump Salahkan Obama
Adapun S-400 sudah ditugaskan dalam pertahanan Rusia sejak 2007 silam, dengan 16 resimen kini ditugaskan di seluruh negeri. Termasuk Pangkalan Khmeimim di Suriah.

Negara lain pun menaruh minat akan S-400.
Salah satunya Turki yang sudah mendapatkan gelombang pertama sistem itu tahun ini.
• Militer China Sukses Uji Tembak Rudal Ballistik Canggih S-400 Triumf
Ankara menyiratkan mereka siap untuk menyisihkan kesepakatan jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat (AS) demi mendapatkan S-400.
India juga berulang kali mendapatkan ancaman sanksi dari Washington jika kukuh membeli dari Rusia, dengan sistem itu diharapkan bisa datang tahun depan.
Berdasarkan keterangan dari pabrikannya, perusahaan Almaz-Antey, sistem rudal itu bisa menempuh jarak hingga 400 kilometer dan bisa ditempatkan hanya dalam lima menit.

Sistem itu terdiri dari sejumlah kendaraan. Yakni mobil komando, kendaraan radar dengan berbagai fungsi, serta kendaraan peluncur yang masing-masing mengangkut empat rudal.
Sistem tersebut bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer.
S-400 diklaim mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis.

Sebuah unit S-400 dapat mendeteksi target dari jarak 600 kilometer, dan mampu menghancurkan 36 sasaran secara simultan.
Dikembangkan sejak akhir 1980-an, S-400 mengalami penyempurnaan proyek pada Februari 2004.
Kemudian pada 2007, sistem itu diaktifkan secara resmi.
Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari sistem pertahanan milik AS, Patriot. (*)
==
(Tribunnews.com/AMN/Setya KS)