Kisah Maria Marseli Guru Honorer 7 Tahun Setia dan Tulus Mengajar di Flores Bergaji Rp75 Ribu/Bulan

Meski gajinya hanya Rp75 ribu per bulan, Maria Marseli tetap setia menjadi guru honorer di Flores. Semua itu ia lakukan demi masa depan murid-muridnya

Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019). 

SDN Kepiketik berjarak skeitar 30 kilometer dari Kota Maumere ibu kota Kabupaten Sikka.

"Saya mengabdi dengan tulus di sini"

Maria mengaku bahwa honor Rp 75.000 per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sementara sang suami, Mikael Wilson bekerja membajak sawah dan menjual ikan di kampung untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Maria tinggal bersama dengan anak-anaknya.

Menurut Maria, ia bertahan mengabdi di sekolah tersebut demi masa depan muridnya.

"Saya mengabdi dengan tulus di sini. Satu hal yang paling penting adalah masa depan anak-anak. Kalau tidak ada yang mengajar di sini, masa depan anak-anak pasti suram. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini," kata Maria.

Untuk menuju SD tersebut bisa menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4.

Namun kondisi jalan menuju sekolah juga cukup memprihatinkan.

"Saya berharap kepada Pemda Sikka agar bisa memperhatikan nasib guru honorer," harap Maria.

Mengajar di bangunan darurat

Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019).
Siswa-siswi dan guru saat melakukan aktivitas pembelajaran di bangunan darurat SDN Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete, Kabuapaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (8/11/2019). (KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Maria Marseli (27) mengajar para siswanya di bangunan darurat berlantai tanah, berdinding pelepuh bambu, dan beratapkan seng.

Bangunan darurat tersebut hanya digunakan saat musim kemari.

Selama 4 tahun, gedung sekolah tersebut sangat memprihatinkan.

Atapnya bocor dan dindingnya lapuk termakan usia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved