Yogyakarta

Pameran Sekaten sebagai Ruang Untuk Mengenal Sri Sultan Hamengku Buwono I

Titik keramaian Sekaten kali ini hanya di Bangsal Pagelaran tempat diadakannya pentas tari dan Kompleks Sitihinggil tempat diadakan Pameran Sekaten.

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Masyarakat menyaksikan pertunjukkan dan sajian di Pameran Sekaten di Kompleks Keraton Yogyakarta, Rabu (6/11/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana di alun-alun utara Keraton Yogyakarta pada Rabu (6/11/2019) nampak lengang.

Padahal biasanya, ketika Bulan Mulud (kelender Jawa) seperti sekarang tempat ini penuh dengan wahana permainan, pedagang makanan, penjual pernak-pernik, peralatan rumah tangga, sampai pelapak pakaian bekas (awul-awul) bertepatan dengan perayaan Sekaten.

Konsep perayaan Sekaten tahun ini dikemas berbeda sesuai keinginan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Bahwa pasar malam untuk sementara ditiadakan demi menjaga kondisi rumput dan lokasi alun-alun utara.

Karena setiap setelah sekaten, alun-alun utara rusak oleh aktifitas pasar malam.

Dengan konsep baru ini, area sekitar alun-alun utara yang biasanya padat dengan kendaraan pengunjung pun tampak kosong.

Siang atau malam, masyarakat tak perlu repot antre hanya untuk melintas di alun-alun utara.

Tidak perlu juga menahan emosi, ketika biasanya arus lalu lintas sekitar tempat ini menjadi sangat padat.

Dua Masterpiece Kraton Yogyakarta Ditampilkan pada Pameran Sekaten 2019

Titik keramaian Sekaten kali ini hanya di Bangsal Pagelaran tempat diadakannya pentas tari dan Kompleks Sitihinggil tempat diadakan Pameran Sekaten.

Di kompleks Sitihinggil juga dilakukan banyak kegiatan, mulai dari workshop, lomba karawitan, diskusi film budaya dan display benda sejarah koleksi Kraton Yogyakarta.

Pentas tari di Bangsal Pagelaran menjadi salah satu sajian rutin di Sekaten tahun ini.

Rabu ini, anak-anak dari Sanggar Kancil Art menjadi salah satu pengisi.

Meski penonton tak sebanyak seperti Sekaten sebelumnya, namun Sekaten kali ini menimbulkan kesan yang mendalam bagi pelaku seni yang terlibat.

“Selalu menjadi kehormatan ketika ditunjuk untuk pentas ketika perayaan Sekaten tiba. Seperti hari ini, kami senang dan tentu bangga bisa pentas di sini (Keraton Yogyakarta). Untuk semakin melestarikan warisan budaya kepada lebih banyak orang lewat pentas tari,” kata Tri Anggoro, Ketua Sanggar Kancil Art.

Tri Anggoro berharap, lebih banyak lagi pelaku seni yang dilibatkan dalam gelaran Sekaten baik itu dengan konsep lama atau konsep tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved