Yogyakarta
Sekolah Siaga kependudukan, Upaya Pemerintah Bentuk Generasi Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta mengembangkan sekolah siaga kependudukan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta mengembangkan sekolah siaga kependudukan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan sekolah siaga kependudukan adalah sekolah yang nantinya akan memberikan materi-materi yang menyangkut kependudukan, reproduksi remaja, hingga perencanaan pernikahan.
Materi-materi tersebut nantinya akan disisipkan dalam ekstrakurikuler.
"Jadi sekolah siaga kependudukan ini tujuannya untuk mengenalkan kepada pelajar tentang wawasan kependudukan. Banyak materi yang disiapkan,termasuk merencakan sebuah keluarga," katanya, Minggu (3/11/2019).
• Komanan, Inovasi Kecamatan Gondomanan Layani Data Administrasi Kependudukan
Sekolah siaga kependudukan, merupakan salah satu bentuk keprihatinan pemerintah karena masih adanya pernikahan di usia remaja.
Dengan adanya sekolah siaga kependudukan, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pelajar, untuk memikirkan masa depan mereka.
"Menikah itu harusnya umur 25 untuk laki-laki dan 21 untuk perempuan. Dengan siaga kependudukan, harapannya anak sudah mulai berpikir, bahwa untuk menikah harus sudah bekerja,menempuh pendidikan. Supaya apa? Supaya nanti bisa menjadi keluarga yang berkualitas. Dan nantinya melahirkan generasi berencana," bebernya.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta telah melakukan sosialisasi kepada seluruh sekolah menengah pertama di Kota Yogyakarta.
• Angka Pernikahan Usia Dini Meningkat, DP3AP2 DIY Gencarkan Sosialisasi
Tahun ini, SMPN 9 Yogyakarta dipilih untuk menjadi contoh sekolah siaga kependudukan.
"Tahun ini kita coba satu sekolah dulu. Jika nanti berhasil dan berjalan lancar, harapannya tahun depan bisa menambah lagi. Sekolah siaga kependudukan ini kan supaya anak-anak bisa memecahkan masa depannya, dan tidak ada pernikahan dini,"tambahnya.
"Tentu tidak bisa semua sekolah, harus dilakuan secara bertahap. Supaya nanti anak-anak kita menjadi generasi berencana," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)