Yogyakarta

Wagub DIY Minta 7th ASEAN Traditional Textile Symposium dan Expo Angkat Perekonomian Lokal

ASEAN Traditional Textile Symposium and Expo yang ketujuh diharapkan bisa menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan kekayaan wastra DIY.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ajang ASEAN Traditional Textile Symposium and Expo yang ketujuh diharapkan bisa menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan kekayaan wastra DIY.

Acara ini akan digelar pada 4 hingga 8 November 2019 di Royal Ambarukmo Hotel, Yogyakarta.

Sekretraris 7th ASEAN Traditional Textile Symposium dan Expo, Anggi Bambang menyampaikan, event internasional ini pertama kalinya digelar di Indonesia sejak 20 tahun yang lalu.

Dirinya berharap, dengan diadakannya simposium ini di DIY, akan mampu menjadikan Wastra langgeng, tidak hanya lestari tetapi bisa mengikuti perubahan yang ada.

Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau

“Tidak melupakan yang lama tapi bisa berinovasi dengan yang baru. Kehilangan satu motif, sama dengan kehilangan satu generasi,” ujar Anggi.

Dia juga mengatakan,  dengan adanya simposium ini diharapkan mampu melestarikan Wastra Indonesia, serta memperkaya pengetahuan tentang keindahan dan keunikan textile baik di Indonesia maupun Asia.

Acara ini nantinya akan dibuka langsung oleh Ibu Negara Iriana Jokowi dan juga dihadiri oleh Raja Permaisuri Agong Malaysia, dengan jumlah peserta sekitar 200 peserta dari 10 negara ASEAN dan sekitarnya.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X menjelaskan, simposium ini diharapkan menjadi momentum untuk menunjukan kekayaan Wastra atau kain tradisional Indonesia yang memiliki makna dan simbol tersendiri dengan matra tradisional setempat pada dunia.

“Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi Yogyakarta dan waktu yang tepat untuk menunjukan kekayaan DIY.  Saya harap bisa menjadi ajang untuk mengenalkan Wastra Indonesia untuk ikut jadi primadona dunia,”  ujarnya.

Gubernur DIY Minta Pimpinan Dewan Bisa Kedepankan Kepentingan Rakyat

Ajak Masyarakat

Sri Paduka berharap agar ada juga pameran yang lebih membumi untuk bisa dinikmati masyarakat. sebesar apapun suatu acara yang digelar, harus ada output yang dihasilkan untuk masyarakat.

Terutama, terkait dengan para perajin textile skala home industri di masyarakat.

Sri Paduka menyampaikan, panitia harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada delegasi.

Segala jenis keistimewan yang ada di DIY harus diperkenalkan kepada para warga ASEAN yang nantinya mengikuti perhelatan ini.

“Event ini saya harap bukan hanya dinikmati kalangan khsusus. Ajaklah masyarakat kecil ikut terlibat. Mungkin dengan menggandeng desa yang representatif untuk menggelar acara di situ, atau apapun yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat lokal,” jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved