Sleman

Mendes PDTT Dorong Penguatan SDM Desa dengan Prioritaskan BUMDes

Dengan perubahan pendulum yang difokuskan ke penguatan SDM maka pihaknya akan lebih banyak ke pemanfaatan BUMDes yang akan dijadikan skala prioritas.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Penanaman pohon oleh menteri di Balai besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, Selasa (29/10/2019).  

"Kontribusi BBLM Yogyakarta dalam program pemberdayaan masyarakat desa di Kabupaten Sleman utamanya dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana desa sangatlah besar," jelasnya.

Melalui pelatihan di BBLM maupun pelatihan yang menggunakan dana desa atau APBDes, disebutnya sangat membantu percepatan realisasi pemanfaatan dana desa, khususnya untuk menciptakan ruang wirausaha dan pengembangan BUMDes-BUMDes di Kabupaten Sleman sebagai pengungkit perekonomian desa.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berharap agar 86 desa yang ada di Sleman memiliki BUMDes masing-masing.

Pada saat ini di Kabupaten Sleman terdapat tidak kurang dari 40 BUMDes.

Dan rata-rata BUMDes di Sleman bergerak di sektor pariwisata, tani, dan pengelolaan sampah.

Salah satu BUMDes yang cukup berhasil dalam mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut adalah BUMDes Sambimulyo yang  mengelola Tebing Breksi menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Sleman.

Pembebasan 671 Bidang Tanah Jalur Alternatif Gunungkidul - Sleman Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

"Destinasi wisata tebing breksi menyerap tenaga kerja sebanyak 300 orang dari masyarakat sekitar. Ini dapat mengurangi jumlah pengangguran termasuk mengurangi masyarakat desa pindah ke kota," ujarnya.

Contoh lainnya adalah Puri Mataram yang dikelola oleh BUMDes Tridadi Makmur dan telah menyerap 100 tenaga kerja.

Ketua BUMDes Tridadi Makmur, Agus Choliq mengatakan pihaknya memiliki dua unit usaha, yakni budi daya tanamam hias dan Puri Mataram.

"Alhamdulilah sudah memproduksi ribuan tanaman hias dan sudah ada tawaran ekspor. Tapi karena produksi belum mencukupi maka ekspor ditunda tahun depan," bebernya.

"Juga ada Puri Mataram yang di tahun pertama di tahun 2018  kita mendapatkan omzet Rp 1,9 miliar dan di tahun 2019 dari Januari sampai sekarang omzet kita sudah naik menjadi Rp 4,5 miliar," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved