Pendidikan

Tim Program Kemitraan Masyarakat UAJY Dampingi Komunitas ADECO

Program Kemitraan Masyarakat membuat program pelatihan pengembangan produk kerajinan tangan inovatif, pembuatan brand, hingga pemasaran digital.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Pelatihan yang dilakukan oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat UAJY kepada Kelompok ADECO. 

TRIBUNJOGJA.COM -  Diskriminasi dalam hal peluang mendapatkan pekerjaan rentan dialami oleh kelompok difabel.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi komunitas Alumni Dena Upakara dan Don Bosco atau yang sering disingkat dengan ADECO.

Selama ini, komunitas ADECO khususnya perempuan sudah banyak memproduksi kerajinan tangan yang berasal dari kain hasil renda, rajut, serta kain perca.

Beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan berupa: dompet, tempat HP, tempat tisu, hingga pakaian anak. 

Tutorial Make Up ke Sekolah, Tampil Kece Tanpa Kena Marah Guru Ala Tasya Farasya

Namun, selama ini kelompok ADECO memiliki permasalahan dalam memasarkan produk kerajinan tangan yang telah dibuat, yang mana produk kerajinan tangan hanya dipasarkan melalui pengepul dan pemesan yang harganya tidak sebanding dengan kreativitas, waktu, dan tenaga yang dicurahkan untuk berkarya.

Melihat hal tersebut, Tim Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bersama Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melalui Program Kemitraan Masyarakat mencari solusi dengan membuat program pelatihan pengembangan produk kerajinan tangan inovatif, pembuatan brand, hingga pemasaran digital.

Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat, Alexander Beny Pramudyanto menyampaikan, kelompok ADECO memiliki potensi besar untuk menjadikan produknya bernilai ekonomi lebih.

"Melalui pelatihan pengembangan produk, pembuatan brand, dan pemasaran digital harapannya rekan-rekan ADECO dapat semakin percaya diri dan mampu bersaing dengan produk-produk kerajinan tangan sejenis," terangnya.

Menurutnya, Program Kemitraan Masyarakat yang secara efektif dijalankan sejak bulan Juni 2019 akan berakhir di bulan Oktober 2019.

UAJY Pecahkan MURI Pencatatan Hak Cipta Terbanyak dalam Satu Bulan

Program ini terselenggara dengan didukung penuh oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Sedangkan pendekatan dan fasilitasi dalam program disesuaikan dengan komunitas ini, dimana pendampingan dilakukan secara intensif dan melibatkan juru bahasa isyarat untuk memperlancar proses komunikasi.

"Output yang telah dicapai sampai bulan September 2019, komunitas ini memiliki brand jelujur.id yang menaungi karya kerajinan tangan komunitas tuli. Selain itu, program ini juga menghasilkan website dengan alamat jelujur.id yang masih dalam proses pengembangan sebagai media branding dan komunikasi pemasaran," katanya.

Seorang anggota kelompok ADECO, Dita Rukmini, menyampaikan jika selama ini dirinya sering diundang pelatihan pemasaran produk, akan tetapi sulit untuk mengikuti dan menangkap materinya lantaran pelatihan ditujukan untuk umum dan tidak ada penerjemah bahasa isyaratnya.

"Melalui pelatihan yang diselenggarakan atma jaya ini, saya belajar banyak, langsung praktek, bisa langsung tanya kalo ada yang kurang jelas, dan sekarang saya tau bagaimana memotret produk untuk pemasaran melalui media sosial,” ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved