Pendidikan
UAJY Pecahkan MURI Pencatatan Hak Cipta Terbanyak dalam Satu Bulan
UAJY berhasil mencatatkan namanya dalam Rekor MURI dengan 174 pencatatan hak cipta dalam waktu satu bulan.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berhasil memecahkan Rekor MURI Pencatatan Hak Cipta Terbanyak dalam Satu Bulan.
Momen pemberian rekor tersebut, bertepatan dengan Dies Natalis UAJY yang ke 54, yang berlangsung di Auditorium Lantai 3 Gedung Thomas Aquinas UAJY pada Jumat (27/9/2019).
Ketua Eksekutif Manager Museum Rekor Indonesia (MURI), Sri Widayati menyampaikan jika UAJY berhasil mencatatkan namanya dalam Rekor MURI dengan 174 pencatatan hak cipta dalam waktu satu bulan.
• Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen
Hal tersebut menumbangkan Rekor MURI yang sebelumnya sempat disandang oleh Universitas Lampung.
"Sebelumnya sudah pernah diraih oleh Universitas Lampung, yakni pencatatan hak cipta sebanyak 101 dalam waktu empat bulan. UAJY berhasil melebihi itu, target awalnya 150, namun ternyata lebih dari itu, yakni sebanyak 174 dan waktunya hanya satu bulan," ungkapnya.
Yustina Niken Sharaningtyas, Ketua Sentra Hak atas Kekayaan Intelektual UAJY menerangkan jika pemberian penghargaan MURI tersebut merupakan salah satu kado bagi Dies Natalis UAJY ke 54.
Dia menjelaskan jika 174 hak cipta yang dicatatkan terdiri dari berbagai macam karya intelektual, mulai dari software, buku, modul, peta, poster penelitian dan sebagainya yang berasal dari hasil penelitian dan pengabdian dosen maupun mahasiswa UAJY.
"Kita berhasil pecahkan rekor sebagai universitas dengan pencatatan hak cipta terbanyak dalam satu bulan, dalam bulan September 2019, 174 karya ciptaan yang mendapat surat pencatatan hak cipta. Ini merupakan momentum bagi UAJY untuk meningkatkan peran serta civitas dalam mendukung kemajuan bangsa," terangnya.
Niken menjelaskan, jika Sentra Hak atas Kekayaan Intelektual UAJY sendiri didirikan sejak 2002 lalu, dan merupakan satu di antara sentra tertua.
Ke depan pihaknya bukan hanya akan terfokus pada pencatatan normatif, namun juga penerapan penelitian agar kontribusinya bisa bermanfaat nyata bagi masyarakat.
"Mengingat pentingnya pengelolaan penelitian yang dimiliki Dosen dan Mahasiswa, agar tidak hanya jadi sertifikat paten semata, tapi juga kontribusi, sehingga kekayaan intelektual UAJY bisa diterapkan di masyarakat," katanya.
Rektor UAJY, Yoyong Arfiadi mengatakan jika penghargaan Muri yang diterima oleh UAJY merupakan satu di antara pencapaian yang luar biasa dari civitas akademika UAJY.
Dia berharap jika karya-karya yang dihasilkan dan telah dipatenkan bisa bermanfaat bagi semua orang.
"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh Dosen, Mahasiswa yang sudah berpartisipasi dalam pencatatan ini. Harapan supaya dapat bermanfaat bagi kita semua, dan jadi pemicu yang lebih. Kita mencoba meraih banyak aspek, karena Perguruan Tinggi tidak hanya satu bidang, ada bidang lain," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)