Bantul

Produsen Peyek Kacang di Bantul, Keluhkan Harga Bahan Baku yang Kian Meroket

Sejumlah bahan baku, seperti kacang tanah, kencur, hingga kemiri, menurut dia harganya terus merangkak naik di pasaran.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bakal Calon Bupati Bantul Dewata Eka Putra menyambangi perajin peyek di Padukuhan Pelemadu Desa Sriharjo Bantul. 

Awalnya ada sekitar 40 produsen.

Namun saat ini hanya tersisa sekitar 30 produsen yang masih memproduksi secara rutin camilan dengan cita rasa gurih itu.

Sumarji tidak mengetahui secara pasti penyebab mengapa sejumlah produsen memilih berhenti produksi.

Namun, ia menduga persaingan yang semakin ketat dan tidak adanya pangsa pasar luar kota menyebabkan sejumlah produsen memilih gulung tikar.

"Awalnya ada 40 perajin. Sekarang tinggal 30, mulai surut. Karena mungkin sebagian perajin tidak memiliki pasar luar kota. Makanya menurun. Bisa juga sebabnya persaingan, karena yang diproduksi di luar Pelemadu juga banyak," terang dia.

NEWS VIDEO : Inilah Proses Pembuatan Peyek Mbok Tumpuk

Sore itu, Bakal calon Bupati Bantul, Dewata Eka Putra melihat langsung bagaimana proses produksi para produsen peyek kacang yang ada di Padukuhan Pelemadu.

Dewata yang juga berlatar belakang seorang pengusaha itu mengatakan, pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Bantul, seperti produsen peyek kacang, semestinya perlu ada penguatan.

Baik berupa bantuan dalam bentuk akses permodalan, cara pemasaran yang berkesinambungan maupun pelatihan packaging.

"Karena pemasaran yang berkesinambungan dan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya saing di pasaran. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi di masyarakat," kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved