Jurnalis Olahraga Yogyakarta Akan Laporkan Tindakan Intimidasi saat Ricuh Laga PSIM Jogja vs Persis
Lukas mengalami tindakan intimidasi saat insiden kericuhan di laga Derby Mataram antara PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jurnalis media Goal Indonesia, Lukas Budi Cahyono, pada hari ini Rabu (23/10/2019) berencana akan melaporkan tindakan intimidatif yang diterimanya, ke Mapolda DIY.
Lukas mengalami tindakan intimidasi saat insiden kericuhan di laga Derby Mataram antara PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo, pada Senin (21/10/2019) lalu di Stadion Mandala Krida.
Ia dikabarkan mengalami tindakan intimidasi dari seorang pemain saat melakukan peliputan ketika terjadi chaos di dalam stadion.
Dikonfirmasi Tribunjogja.com pada Rabu (23/10/2019), Lukas mengatakan hari ini rencananya ia akan melaporkan kasus tersebut ke Polda DIY.
• Derby Mataram Berakhir Ricuh, Ini Pernyataan Resmi PSIM Jogja
• FAKTA-FAKTA Rusuh Laga PSIM Vs Persis Solo, Petugas Pemadam Dihajar Hingga Tas Kapolresta Dijarah
• Wali Kota Yogyakarta Sesalkan Insiden Kericuhan Oknum Suporter Pascalaga PSIM Jogja vs Persis Solo
Langkah serupa juga bakal ditempuh pewarta foto harian Radar Jogja, Guntur Aga, yang juga mengalami tindak kekerasan dari oknum suporter pada laga tersebut saat tengah menjalankan tugas peliputan.
"Saya sudah diskusi dengan Guntur, kami putuskan melapor agar bisa menjadi efek jera bagi pelaku. Jangan sampai profesi jurnalis terus mendapat intimidasi dan kekerasan. Rencananya hari ini kami akan ke Polda DIY,” ujar Budi kepada Tribunjogja.com, Rabu (23/10/2019) pagi.

Lukas menceritakan, dirinya mendapat intimidasi dari seorang pemain.
Saat ia mengambil foto kericuhan jelang akhir pertandingan, dirinya diminta menghapus foto-foto tersebut dan terus menerima intimidasi di pinggir lapangan.
Sempat menolak menghapus foto tersebut, Budi akhirnya menuruti permintaan sang pemain karena merasa dalam tekanan. Kacamata Budi juga hilang saat insiden tersebut.
• Derby Mataram PSIM Jogja vs Persis Solo Berakhir Ricuh,Presiden Brajamusti Sampaikan Permohonan Maaf
• Buntut Kericuhan Laga Derby Mataram, Sri Sultan HB X : Lebih Baik Tidak Usah Ada Sepak Bola di Jogja
Sementara Guntur mendapat intimidasi disertai kekerasan saat memotret di sisi utara stadion.
Guntur dicekik dan terkena pukulan di bagian tengkuk.
Guntur juga sempat diminta menghapus foto tetapi dia menolak. (*)