Yogyakarta
BPPTKG Sebut Angin Kencang Tak Ada Kaitannya dengan Aktivitas Merapi
Angin kencang yang terjadi di lereng Merapi ternyata juga tercatat di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Angin kencang yang terjadi di lereng Merapi ternyata juga tercatat di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan kecepatan angin tinggi sejak Sabtu (19/10/2019) lalu.
Pihaknya mencatat, kecepatan angin maksumum mencapai 85,5 km/jam.
• 11 Rekomendasi Restoran Jepang di Kota Yogyakarta yang Perlu Kamu Tahu
Namun hingga saat ini, kecepatan angin menunjukkan tren menurun.
"Data tersebut tercatat di stasiun cuaca di Pasarbubar, Gunung Merapi. Angin kencang terjadi sejak Sabtu (19/10/2019). Saat ini trennya menurun. Hingga pukul 14.33, kecepatan angin 44 km/jam," katanya, Senin (21/10/2019).
Ia memastikan peristiwa angin kencang tidak berkaitan dengan aktivitas Merapi.
Tidak hanya stasiun cuaca di Gunung Merapi, stasiun seismik di Gunung Merbabu juga merekam aktivitas angin tersebut.
• 4 Fakta Angin Kencang di Wilayah Lereng Merapi, Ratusan Warga Mengungsi hingga Penjelasan BMKG
"Angin kencang yang terjadi tidak ada kaitannya dan tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi," tegasnya.
Saat ini Gunung Merapi masih berstatus Waspada (level II) sejak 21 Mei 2018.
Menurut pengamatan BPPTKG 20 Oktober pukul 00.00-24.00 masih terjadi kegempaan, 12 guguran, 1 gempa hybrid, 2 vulkanik dalam, dan 3 teknonik.
Masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Jarak aman masih 3 km dari puncak Gunung Merapi. (TRIBUNJOGJA.COM)