Sosok Karin Novilda (Awkarin), Viral karena Tangisi Laki-Laki, Kini Menjelma Jadi 'Dewi Penolong'
Sosok Karin Novilda atau yang biasa dikenal dengan nama Awkarin kini mendapat banyak perhatian di media sosial Twitter. Ia tak hanya menjadi selebgram
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGA.COM - Sosok Karin Novilda atau yang biasa dikenal dengan nama Awkarin kini mendapat banyak perhatian di media sosial Twitter. Ia tak hanya menjadi selebgram dengan segala keglamorannya, tetapi juga menjadi tempat mengeluh para warganet, khususnya mereka yang tak memiliki uang.
Di Twitter, Karin memang lebih banyak mengungkapkan pendapatnya tentang banyak hal. Misal, ia sempat ikut menjadi relawan demo dengan membagikan ribuan kotak makan. Karin juga kerap membantu banyak orang yang menurutnya kesulitan.
Tak ayal, ada sebuah kata yang kini menjadi favorit warganet, yakni: ‘Awkarin, please do your magic’. Biasanya, kata itu diucapkan untuk menarik perhatian Karin berkaitan dengan hal-hal yang membutuhkan bantuan.
Seperti yang ia lakukan pada seorang pengemudi ojek online yang kehilangan motornya. Karin mencoba untuk membantu sang pengemudi dengan mengunjungi dan memberikannya satu buah sepeda motor agar bisa kembali mencari nafkah untuk kedua anaknya.
Namun, tak sedikit pula warganet yang menggunakan kalimat sakti itu untuk meminta barang-barang mewah dari Karin. Permintaan ini kerap membuat Karin geleng kepala dan tentu saja tak mengabulkannya.
“Sekarang lagi jaman ya ngemis online gitu? Gue juga research kali mau sedekah ke orang. Gak segampang ‘Awkarin do your magic..’,” ujarnya dalam cuitan yang ia unggah Kamis (17/10/2019), 12:09 siang. Ia menekankan, dirinya juga mendonasikan sesuatu terbatas hanya ke orang-orang yang benar butuh.
“Selama lo masih punya kuota buat ngemis sama gue, berarti lo belom butuh banget. Usaha jancok,” tambahnya lagi. Menurut Karin, bukanlah yang tepat jika ada warganet yang kerap meminta kepadanya untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dicegah, seperti utang.
“Ada lagi yang minjem duit katanya buat nutup hutang pinjaman online. Nah gimana itu, lu kelar ngutang di sana, sekarang lu ngutang di gue. Gak nyelesain masalah,” jelas Karin. Ia memberikan saran kepada warganet untuk bisa menabung dan menghindari hutang piutang di masa depan.
Meski memiliki pengikut, Karin sendiri menolak mentah-mentah ajakan masuk partai. Menurutnya, menjadi orang berguna tak melulu harus masuk dalam kendaraan politik. Ia justru nyaman bergerak dengan timnya tanpa harus diiming-imingi bendera partai.
“Gak deh, saya rasa gak perlu masuk partai untuk usaha membuat masyarakat sejahtera,” ucapnya ketika ia ditanya warganet apakah berkeinginan untuk menjadi politisi mengingat ia sudah punya massa.
Pengaruh Karin sendiri bisa dibilang cukup besar. Selain menjadi tempat sambat netizen budiman, ia kerap dijadikan tokoh ketika pemerintah dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah.
“Kalau Presiden tidak bisa mengeluarkan Perppu, biar Awkarin saja,” tulis salah satu aktivis, Atiatul Muqtadir ketika berdemo di salah satu sudut Yogyakarta.
Kini, Karin berupaya untuk terus mengajak pengikutnya melakukan sesuatu yang baik. Baginya, apa yang ia lakukan bukan semata-mata untuk mencari perhatian saja tapi langkah nyata untuk merawat persatuan.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )
