Tingkat Kemiskinan di Sleman Jadi yang Terendah Kedua di DIY
Tingkat kemiskinan di wilayah Kabupaten Sleman tercatat terus mengalami penurunan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman terus mengalami penurunan.
Bahkan saat ini jumlah warga miskinnya tergolong rendah untuk seluruh wilayah DIY.
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Pemkab Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengatakan penurunan tersebut diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2018.
"Secara mikro data BPS menunjukkan tingkat kemiskinan di Sleman masih 7,65 persen dari populasi keseluruhan," kata Suci di Gedung Serbaguna Kentungan, Sleman pada Kamis (17/10/2019).
Suci menjelaskan ada dua versi data terkait tingkat kemiskinan ini. Pertama data dari BPS yang disebut sebagai data mikro. Sementara data makro berasal dari kajian Dinas Sosial (Dinsos) Sleman.
Menurutnya, perbedaan data tersebut disebabkan oleh indikator yang berlainan. BPS mengambil data berdasarkan jumlah keluarga per rumah. Sedangkan Dinsos berbasis per keluarga atau KK.
"Kalau menurut Dinsos, tingkat kemiskinan di Sleman masih di kisaran 9,48 persen," ungkap Suci.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan Pemkab Sleman dalam menekan tingkat kemiskinan adalah dengan pemberian bantuan modal usaha serta pendampingan.
Sejumlah pihak seperti Baznas dan Laznas pun turut dilibatkan, agar proses penanggulangan kemiskinan menjadi lebih cepat.
"Keberadaan mereka sangat berperan penting dalam mengurangi kemiskinan di Sleman," jelas Suci.
Sementara Kasi Pemberdayaan Zakat Kemenag Kanwil DIY Misbahruddin menyebut Kulonprogo menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di DIY, yaitu 13 persen.
Sementara terendah adalah Kota Yogyakarta dengan tingkat kemiskinan sebesar 6 persen.
"Meskipun demikian, secara nasional tingkat kemiskinan DIY masih tinggi yaitu mencapai 11,3 persen. Lebih tinggi dari rata-rata batas minimal nasional yaitu 9 persen," kata Misbahruddin.(*)