Berita PSIM Yogyakarta
Martapura FC vs PSIM Yogyakarta, Laga Krusial untuk Aji Santoso
Nasib pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso berada di ujung tanduk pascakekalahan menyakitkan 0-2 yang harus diterima dari tamunya Sulut United
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Nasib pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso berada di ujung tanduk pascakekalahan menyakitkan 0-2 yang harus diterima Laskar Mataram dari tamunya Sulut United di Stadion Mandala Krida, Jumat (4/10/2019) kemarin.
Belum lagi desakan agar eks pelatih Persela itu mundur dari kursi semakin kencang digaungkan para suporter. Kini Aji hanya memiliki tiga laga lagi untuk menyelamatkan posisinya.
Terdekat, laga tandang lawan Martapura FC, Selasa (8/10/2019) akan sangat krusial bagi pelatih berusia 49 tahun ini. Jika
kembali gagal, bukan tidak mungkin ia harus bersiap angkat koper menyusul pendahulunya, Vladimir Vujovic.
"Sementara begitu (masih dipertahankan-red), karena pertimbangan waktu yang tidak memungkinkan untuk melakukan keputusan drastis. Dikhawatirkan, justru makin menambah masalah. Sekarang kita hadapi saja dengan segala risikonya. Berserah ke Tuhan, yang penting itikad kami baik," kata CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto kepada Tribunjogja.com, Minggu (6/10/2019).
• Nasib Aji Santoso Sebagai Pelatih PSIM Yogyakarta Kian di Ujung Tanduk
Sekadar informasi, kekalahan dari Sulut United kemarin seakan membuka lebar bobroknya performa PSIM sekaligus tamparan keras bagi jajaran manajemen serta tim pelatih.
Alih-alih menunjukkan progres positif, perombakan besar-besaran yang dilakukan di bursa transfer paruh kompetisi dengan mencoret total 11 pemain pemain dan mendatangkan 9 pemain anyar, bak bumerang yang kini harus dihadapi.
Dari tujuh laga yang dilakoni di putaran kedua, PSIM hanya mampu meraih 2 kemenangan saja yakni dari Persiba dan Madura FC, sementara lima pertandingan lainnya dipaksa tumbang bahkan ketika berlaga di kandang.
Hasil itu yang membuat tim kebanggaan Brajamusti dan The Maident terjun bebas ke peringkat ke-6 klasemen sementara dengan 24 poin, sekaligus memperkecil peluang PSIM lolos ke babak 8 besar.
Padahal, PSIM sempat bertengger sebagai runner up Wilayah Timur di paruh kompetisi.
Tak pelak, suporter pun mulai habis kesabaran. Ultimatum bagi manajemen serta tim pelatih lantang disuarakan seusai pertandingan. "Tikete larang, tikete larang, ra tau menang,", "Aji Out", "Liga 1 apus-apus" dan sumpah serapah lainnya ditujukan pada manajemen dan tim pelatih, wujud kekecewaan.
• PSIM Kembali Takluk di Kandang, Liga 1 Semakin Jauh
"Yang pasti kan target untuk Coach Aji adalah ke Liga 1. Itu yang menjadi acuan kami dengan tegas," jelas Bambang.
Terpisah, Aji Santoso meminta maaf atas rentetan hasil buruk yang diterima timnya. Ia pun legowo menerima kritik dari suporter.
"Ya biasalah, itu karena mereka mencintai klubnya. Di mana-mana kalau tim kesayangannya kalah mereka akan marah, itu wajar," ujarnya.
Aji mengatakan tak akan kendur dengan rentetan hasil minor yang diterima timnya, sebab menurutnya peluang ke babak 8 besar masih ada di tiga pertandingan tersisa.
"Tetap kami jalani sisa laga terakhir. Walaupun peluang makin tipis (lolos delapan besar) tetap masih ada peluang," kata Aji.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini Mola TV/TVRI: Menanti Hasil Para Langganan Big Six
Meski sementara tertahan di peringkat ke-6, PSIM masih memiliki peluang untuk lolos ke babak 8 besar.
Sebab, PSIM memiliki poin sama dengan peringkat kelima, Persiba Balikpapan, dan hanya berselisih satu angka dengan peringkat keempat Martapura FC.
Tak hanya Persiba, dua tim di bawah PSIM juga mengoleksi 24 poin yaitu Persis Solo dan PSBS Biak.
Namun, PSIM diuntungkan sebab masih ada tiga pertandingan sisa. Satu laga tandang lawan Martapura FC, serta dua laga kandang lawan Persis Solo dan laga tunda lawan Persatu Tuban. (Tribunjogja I Hanif Suryo)