Misteri Tengkorak dan Pakaian Dalam Wanita di Lahan Pertanian Gunungkidul
Dusun Sawah Lor, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, tak menyangka saat dirinya menggarap lahan menemukan tengkorak dan tulang belulang manusia
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Iwan Al Khasni
Mujiyo (55) warga Dusun Sawah Lor, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, tak menyangka saat dirinya menggarap lahan menemukan tengkorak dan tulang belulang manusia, Sabtu (28/9/2019). Ia yang baru pindah dari Sumatera setelah gempa Yogyakarta 2006 dan baru pertama kali ini menggarap lahan, hingga pada Sabtu pagi dirinya mencangkul lahan milik Perhutani.
.
.

LAHAN tersebut sulit dijangkau, jika menggunakan kendaraan bermotor harus diparkir di tepi jalan dan menuruni sebuah bukit.
Sabtu pagi hari dirinya mulai mencangkul, tiba-tiba disela-sela mencangkul ia menemukan sebuah benda mencurigakan berbentuk gundukan berwarna putih, seketika dirinya mengakhiri pekerjaannya.
Lalu pada Minggu pagi, saat kerja bakti.
Ia memberanikan diri untuk bercerita kepada ketua RT, bahwa dirinya menemukan benda yang mencurigakan.
"Saya memberanikan diri, kalau menemukan benda mencurigakan. Setelah itu, pihak kepolisian yang membongkar lokasi dimana saya menemukan benda tersebut," ucapnya, Kamis (3/10/2019).
"Saya kaget ternyata tengkorak manusia, awalnya saya mengira kalau itu hanya bagian dari tubuh hewan," imbuhnya.
Saat pembongkaran dimulai ia tidak berani mendekat, dirinya hanya melihat dari kejauhan proses pembongkaran lokasi tengkorak ditemukan.
"Saya tidak tahu siapa yang melaporkan tetapi tiba-tiba saja tadi pagi sudah dilakukan pembongkaran," imbuhnya.
Kepala Dusun, Sawah Lor Mardiyo, membenarkan hal tersebut ia mengetahui saat diceritakan pada saat kerja bakti pada seminggu silam.
"Mujiyo ditanya oleh Ketua RT 02 kok leh mu garap lahan ora mbok teruske? (Kenapa kamu tidak meneruskan menggarap lahan)," katanya.
Ia mengatakan daerah Sawah Lor tidak ada laporan orang hilang.
Ditambah lagi pada lahan tersebut baru pertama kali digunakan untuk pertanian.
"Tiba-tiba dari dari Babinkamtibmas langsung menelpon saya dan disuruh untuk menunjukkan lokasi tempat kejadian,"
"Lahan tersebut milik RPH Kedungwanglu yang kebetulan berdekatan dengan Sawah lor, kalau total luas lahan kurang lebih 100 meteran," jelasnya.
Kanit Reskrim Polsek Playen, Iptu Wasdiyanto menjelaskan laporan terkait ditemukannya kerangka manusia diterima pada pagi tadi pukul 09.30.
"Warga sekitar menemukan sebagian kerangka atau tengkorak yang menyembul keluar tanah. Sedangkan yang menemukan adalah warga yang sedang menggarap lahan," jelasnya.
Selanjutnya, Pihaknya melakukan koordinasi dengan tim identifikasi Polres Gunungkidul dan berkoordinasi dengan dokter polisi Polda DIY.
"Untuk penanganan lebih lanjut baru dilakukan pembongkaran kuburan dari tengkorak secara keseluruhan," katanya.
Ia mengatakan diduga tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan berjenis kelamin perempuan karena disekitar kuburan ditemukan pakaian dalam wanita.
"Kita temukan sebagian pakaian perempuan, dan dimungkinkan perempuan tetapi untuk lebih tepatnya dari nanti dari pihak Polda yang akan melakukan penyelidikan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com |Wisang P )
Tengkorak di Sumur
Ada misteri sumur tua di rumah Averina Bru Lingga, di Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Ratu.
Adanya misteri sumur tua di rumah Averina Bru Lingga, dikarenakan ditemukan tengkorak dan tulang belulang manusia di sumur tua tersebut.
Saat itu, ditemukan tengkorak dan tulang manusia terbungkus karung goni.
Temuan tengkorak manusia tebungkus karung goni di sumur tua sempat membuat warga geger.
Temuan tengkorak di sumur tua ini sempat membuat heboh warga Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu.
Saat ditemukan, tengkorak tersebut berada di dalam sumur tua terbungkus karung goni.
Namun, hingga saat ini tengkorak yang ditemukan dalam sumur tua itu masih menjadi miseri.
Polisi pun sudah membawa tengkorat dan tulang berulang manusia itu untuk dilakukan autopsi oleh tim medis.
Awal mula ditemukannya tengkorak dan tulang berulang manusia itu ketika pemilik rumah Averina Bru Lingga menyiram tanaman cabai disamping rumahnya.
Saat itu, Averina dibantu dua rekannya, Dody Hanter Aritonang dan Sanjaya Sinurat.
Karena di daerah tersebut sedang musim kemarau, Averina pun bermaksud mengukur kedalaman air sumur yang ada di sekitar rumahnya tersebut.
Ia menggunakan kayu untuk mengukur kedalaman air di sumur tua itu.
Namun, ia terkejut ketika kayu yang digunakan untuk mengukur kedalam air menyentuh sesuatu di dalam sumur.
Saat itu, Averina menyuruh rekannya untuk masuk ke dalam sumur untuk melihat ada benda apa yang ada di sumurnya.
Namun, kedua rekannya tidak berani untuk turun.
Ia pun penasaran dan segera mengambil besi pengait untuk mengambil benda yang ada di dalam sumurnya itu.
Tengkorak di dalam karung ditemukan di sebuah sumur tua di Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, Sabtu (28/9/2019). Di dalam karung juga ditemukan tulang belulang manusia dan kaki mesin jahit. (Dok. Polsek Bilah Hilir via Kompas.com)
Ternyata, terlihat terlihat dari atas sumur hanya besi kaki mesin jahit.
Ketika menaikan besi kaki mesin jahit, terlihat ada goni plastik yang menyakut pada kaki mesin jahit itu.
Setelah diangkat dan dibuka, betapa tekejutnya mereka, sebab di dalam karung goni tersebut terdapat tengkorak kepala manusia dan tulang belulang.
Averina segera melaporkan penemuannya tersebut kepada aparat desa setempat.
kemudian, aparat desa langsung melaporkan penemuan warga itu kepihak yang berwajib.
Averina mengatakan rumah tersebut merupakan pembelian dari mertuanya R Sinurat dan belum dia tempati.
Sebab, selama ini masih dalam perbaikan.
Sementara itu, polisi menduga tengkorak misterius itu merupakan korban pembunuhan.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Menurut Kapolsek Bilah Hilir, Iptu Krisnat Andriyanto mengatakan, berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Djasamen Saragih di Pematang Siantar, tengkorak dan tulang belulang tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Diperkirakan, usia korban antara 40 hingga 60 tahun.
Ketika ditanya sudah berapa lama korban dibunuh hingga akhirnya ditemukan?.
Krisnat mengatakan hingga saat ini masih dalam proses penyidikan.
Jawabannya sama juga ketika ditanya soal dugaan mutilasi.
"Namun demikian kita masih menunggu hasil resmi autopsi ya," katanya Rabu (2/10/2019)
Krisnad menambahkan, sejak penemuan tersebut, pihaknya melakukan autopsi terhadap rangka tersebut.
Pihak kepolisian juga mengku sudah memeriksa sejumlah saksi untuk menggali informasi terkait temuan tengkorak manusia ini.
"Ada 7 orang saksi yang kita periksa. Mohon doanya supaya bisa kita ungkap segera. Sebelumnya kita belum menerima laporan kehilangan orang," katanya. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)