BREAKING NEWS: Pemkot Yogyakarta Tegaskan Tak Sediakan Anggaran untuk Pasar Malam Sekaten Tahun Ini

Anggaran yang biasanya dikeluarkan Pemkot Yogya dalam PMPS mencapai sekitar Rp1,5 milyar hingga Rp2 milyar

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Agung Ismiyanto
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, seusai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Jumat (4/10/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menegaskan tidak menganggarkan dana untuk penyelenggaraan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di tahun 2019.

Namun, perayaan Sekaten tetap diadakan untuk tahun ini.

“Untuk Sekatennya tetap ada, tetapi rencana pasar malamnya di tahun genap atau dua tahun sekali,” ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, seusai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (4/10/2019).

Menurut Haryadi, anggaran yang biasanya dikeluarkan Pemkot Yogya dalam PMPS mencapai sekitar Rp1,5 milyar hingga Rp2 milyar. 

Anggaran ini digunakan untuk menata tempat, pengisi acara, dan beberapa hal lainnya.

Adapun mekanismenya adalah dianggarkan terlebih dahulu beberapa bulan sebelum pelaksanaan PMPS.

Kemudian, ada permohonan izin untuk peminjaman alun-alun utara.

Haryadi pun membantah terkait dengan ditiadakannya PMPS lantaran adanya kerusakan rumput dan infrastruktur di alun-alun utara.

Dia menyebut, persoalan yang didiskusikan adalah terkait dengan konten perayaan Sekaten itu.

“Bukan itu (soal sampah dan kerusakan alun-alun utara), Kami konsolidasi program pasar malamnya,  Sekaten tetap berjalan. Kami lakukan beberapa kajian,” ujarnya.

Untuk kajian pasar malam sekaten ini, kata Haryadi adalah lebih pada kontennya bukan eksesnya.

Adapun, makna dan marwah Sekaten adalah tetap mengusung religi, budaya dan ekonomi.

“Jadi tetap ada orang yang jual telur merah, dan sebagainya,” paparnya.

Disinggung mengenai pedagang yang siap melaksanakan iuran untuk tetap mengandakan PMPS, Haryadi menyebut informasi itu belum diterimanya.

Dia juga enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya mengenai rencana pemindahan lokasi PMPS.

“Soal (iuran pedagang) itu belum sampai pada kami. Kalau pemindahan tergantung teman-teman, yang jelas keramaian dua tahun sekali,” paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved