Bantul
Musim Hujan Semakin Dekat, Petani Bisa Mulai Siapkan Lahan untuk Tanam Padi
Jelang musim hujan, berdasar pantauan DPPKP Bantul, petani sudah bisa mulai menyiapkan lahan untuk menananam padi.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jelang musim hujan, berdasar pantauan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, petani sudah bisa mulai menyiapkan lahan untuk menanam padi.
Bahkan di beberapa daerah di wilayah selatan Bantul telah mulain menanam.
Ia melihat, karena Bendung Kamijoro sudah aktif mengairi, lahan yang kekeringan tidak banyak bertambah di daerah tertentu.
"Belum bertambah, di daerah selatan sudah pada tanam. Kemarin ada gerakan tanam juga di Gadingsari. Kita kejar target luasan tahan yang ditanami, karena Kamijoro sudah mengalir jadi tidak terpengaruh dengan kondisi kekeringan," ujar Plt Kepala DPPKP Bambang Pin Erwanta, Kamis (2/10/2019).
• Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen
Bendung Kamijoro ini kata Bambang mampu mengairi lahan 200-300 hektare masing-masing di Sanden dan Kretek.
"Jadi hampir 1.500 hektare, termasuk juga Srandakan," ujarnya.
Namun untuk daerah Imogiri, Dlingo, dan Piyungan diakuinya tak dapat berbuat banyak karena kesulitan sumber air.
"Kami belum bisa berbuat apa-apa ketika tidak ada sumber air. Kalau ada sedikit sumber air bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Pada musim kemarau khususnya di dua bulan terakhir, kata Bambang petani sudah beralih ke palawija.
Bawang merah dan jagung menjadi komoditas yang populer ditanam petani saat musim kemarau karena hanya butuh sedikit air.
"Sekarang yang digenjot, karena musim kering yakni palawija jagung, bawang merah, tanaman yang sedikit memerlukan air. Unggulan kita memang bawang merah dan jagung," katanya.
Untuk produksi padi, tahun ini ditargetkan 96.000 ton.
Saat ini produksi sudah mencapai 80 persen dari target.
Bambang optimis produksi padi tahun ini dapat tercapai.
"Sekarang sudah 80 persen. Nanti kalau ada panen di November atau Desember bisa tercapai," ujarnya.
Ia pun menekankan, dari BMKG musim hujan diperkirakan dimulai awal November, agar petani bisa bersiap.
"Antisipasinya untuk petani sementara yang memungkinkan untuk mengolah lahan silakan mengolah lahan," paparnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
