Pendidikan

Mapel PMP Akan Diterapkan Kembali, Ini Tanggapan Guru PPKn SMAN 8 Yogyakarta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana untuk menerapkan kembali mata pelajaran (mapel) Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di seko

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana untuk menerapkan kembali mata pelajaran (mapel) Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah-sekolah.

Menanggapi hal itu, beberapa guru Mapel PPKn di sejumlah SMA di Kota Yogyakarta menyambut baik rencana tersebut.

Guru PPKn SMKN 5 Yogyakarta Muhammad Indarto mengatakan, pihaknya mendukung penerapan kembali Mapel PMP dengan menekankan pada pendidikan karakter.

"Kemudian juga berkaitan dengan Moral Pancasila itu bagus karena untuk muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekarang ini porsi muatan moral itu kurang. Meskipun semua bapak ibu guru memunculkan pendidikan karakter tetapi berbeda dengan PMP, karena di situ (PMP) langsung tercantum apa yang harus dikembangkan pada pelajar di sekolah, masyarakat, keluarga maupun bernegara," ujarnya Kamis (3/10/2019).

Kemendikbud Berencana Terapkan Kembali Pelajaran PMP di Sekolah, Ini Kata Kadisdikpora DIY

Ia berharap, dengan rencana penerapan kembali Mapel PMP ini akan ada penguatan pendidikan dan penerapan nilai-nilai Moral Pancasila sehingga dapat menguatkan pendidikan karakter atau moral para siswa.

Selain itu diharapkan para siswa menjadi lebih baik untuk moral dan tata kramanya.

"Tapi bukan berarti ada (Mapel) PPKn ada PMP ya, cukup PMP saja tetapi muatan untuk moral lebih besar untuk penguatan Pendidikan Pancasila," lanjutnya.

Kepala SD Keputran 1 Dukung PMP Hadir Lagi

Sementara itu, Guru PPKn SMAN 8 Yogyakarta Sri Wahyuni menuturkan, penerapan kembali Mapel PMP ini perlu disusun sedemikian rupa metode pembelajarannya agar tidak membosankan.

"Kan masih pengkajian, nanti formula seperti apa kita belum tahu. Kalau pelajaran PPKn lebih banyak nuansa ketatanegaraan, kalau PMP lebih banyak perilaku seperti saling menghormati, ramah tamah, tolong menolong kerjasama, toleransi," kata dia.

Menurutnya, yang perlu ditekankan dalam nilai Moral Pancasila yakni penanaman kepada para siswa bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.

"Teori dan praktik harus berdampingan kalau hanya PMP saja, pengetahuan tentang ketatanegaraan nanti tidak tahu. Pendidikan karakter diimbangi dengan pengetahuan ketetanegaraan kita," jelasnya.

Saat ini pemerintah tengah mengkaji tentang mata pelajaran tersebut.

Sebelumnya Mapel PMP digabung dengan Mapel PPKN, namun lebih menekankan pada pengetahuan dibandingkan nilai-nilai moral Pancasila. 

Ia mengatakan, apabila nantinya Pemerintah memutuskan untuk memisahkan Mapel PMP dari Mapel PPKn, ia berharap agar mapel tersebut tidak menambah beban para siswa.

"Kalau dipisah yang penting jangan menjadi beban siswa dan harus dikemas agar tidak membosankan. Tapi kalau digabung tetap seperti sebelumnya itu dengan memasukkan nilai-nilai Moral Pancasila ke dalam mata pelajaran.Terlepas dari semua, apapun nanti kalau sudah jadi keputusan, kita harus melaksanakan dengan tanggung jawab," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved