Kisah Bebi-Citra, Kambing dan Bebek yang Bikin Heboh Malioboro Yogyakarta

Bukan manusia. Bebi dan Citra merupakan hewan peliharaan milik Supardi, warga Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

TRIBUNJOGJA.COM / Susilo Wahid
Supardi dan putrinya, Almas berfoto bersama Bebi dan Citra di kawasan Malioboro saat momen Selasa Wage, Senin (1/10/2019). 

Meskipun sangat sayang dengan Bebi dan Citra, Supardi tak ingin terus memelihara keduanya.

Supardi, bersikap wajar ketika ada pembeli yang berminat membeli hewan peliharaan miliknya.

Bahkan Bebi, buka tidak mungkin akan disembelih untuk hewan korban seperti ketika beberapa waktu lalu Supardi menyembelih induk Bebi untuk berkorban.

“Dulu saya punya kambing penurut juga, ada yang minat ya dijual. Kalau ingin korban ya kambing ini (Bebi) juga saya sembelih. Lebih baik kambing saya mati karena disembelih dan dagingnya dinikmati tetangga sekitar dan membuat mereka senang daripada kambing saya ini mati terjerat tali atau karena tua. Bagi saya, beramal itu lebih penting,” kata Supardi.

Dilatih Sejak Kecil

Menurut Supardi, Bebi dan Citra memang sengaja dilatih agar terbiasa dengan manusia.

Sejak kecil, keduanya diberi treatment khusus. Supardi sendiri yang melatih setiap hari dan memberi perlakukan khusus kepada dua hewan tersebut.

Meski demikian, Supardi mengaku tidak punya keahlian khusu atas dasar kemampuan sebagai seorang pawang hewan.

Bebi, kambing betina penurut ini dilatih Supardi sejak berusia empat bulan.

Caranya, dengan dikandang terlebih dahulu bersama dengan kambing betina lain sembari diberi makan rumput atau bisa juga diberi kombor seperti kambing pada umumnya.

Sebagai tambahan makanan, diberi makanan lain yang paling disukai. Bisa jambu atau jagung.

Setelah tau jenis makanan yang paling disukai, kambing lain (yang dikandang bersama) lalu diungsikan di tempat agak jauh.

“Setelah dipisah, kambing yang masih dikandang ini pasti mencari kambing satunya. Nah, waktunya satu kambing diajak jalan-jalan dan diberi nama sambil terus dibiasakan dipanggil lalu diberi makanan kesukaannya,” kata Supardi.

Baru setelah satu atau dua minggu kemudian, saat kambing tersebut telah menurut, kambing satunya yang sebelumnya dipisahkan kembali dimasukkan dalam kandang bersama.

Kambing yang sebelumnya telah dilatih dan diajak jalan-jalan akan menjadi master sedangkan kambing satunya pasti akan mengikuti tingkah dan kemana kambing master itu berjalan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved