Bantul

Kampung Surocolo Gelar Upacara Adat Merti Bumi

Warga Kampung Surocolo dari Padukuhan Poyahan dan Padukuhan Ngreco, Desa Seloharjo, Pundong, Bantul menggelar tradisi Merti Bumi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Prosesi arak-arakan gunungan dan olahan daging kambing Jawa dalam upacara adat Merti Bumi di Kampung Surocolo Desa Seloharjo Pundong Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Kampung Surocolo dari Padukuhan Poyahan dan Padukuhan Ngreco, Desa Seloharjo, Pundong, Bantul menggelar tradisi Merti Bumi.

Upacara adat tahunan itu sebagai wujud syukur dan permintaan warga kepada Tuhan, agar segera diturunkan hujan.

"Upacara adat ini merupakan wujud syukur. Harapan kami, sumber mata air Surocolo bisa tetap lestari dan kami berdoa semoga segera diturunkan hujan,"kata Dukuh Ngreco, Sakijo, ditemui di lokasi acara, Rabu (02/10/2019)

Menurut dia, setelah prosesi upacara adat digelar, segenap masyarakat di kampung Surocolo biasanya segera menyemai benih untuk pertanian.

Sebab itu warga berharap musim kemarau tahun ini cepat berakhir dan hujan segera turun.

Merti Desa Bugel, Sepuluh Gunungan Hasil Bumi Ludes Dalam Waktu Sekejap

"Sehingga harapan kami proses menyemai benih pertanian bisa lancar," terang dia.

Merti Bumi, dijelaskan Sakijo, merupakan upacara adat di Kampung Surocolo yang digelar turun temurun setiap tahun sejak zaman dahulu.

Biasanya dilaksanakan pada masa peralihan antara musim kemarau dengan musim penghujan.

"Antara bulan Oktober ataupun November. Harinya kita mengambil hari Rabu Kliwon," tutur dia.

Upacara adat Merti Bumi diikuti oleh segenap masyarakat.

Prosesi puncak ditandai dengan mengarak gunungan sayur mayur dan olahan daging kambing Jawa dari jalan kampung menuju sumber mata air Surocolo.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved