Derita Warga yang Tinggal di Pegunungan Menoreh, Jalan Kaki 2 KM Demi Air Bersih

Derita Warga yang Tinggal di Pegunungan Menoreh, Jalan Kaki 2 KM Demi Air Bersih

istimewa
Legendaris AMPI DIY menyalurkan bantuan 125.000 liter air bersih bagi warga Kulon Progo yang terdampak kekeringan. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kemarau panjang yang melanda wilayah Kulon Progo saat ini membuat warga yang tinggal di area perbukitan mengalami krisis air bersih. 

Hal itu sudah berlangsung setiap tahun karena warga hanya mengandalkan sumber air dari alam sekitarnya tanpa didukung jaringan air bersih memadai.

Seperti yang dialami warga di Pedukuhan Plampang II, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap. Tak semua warga memiliki sumur di rumahnya dan sekalipun ada pasti debitnya menyusut atau malah mengering sama sekali saat musim kemarau.

Belik atau lubang kecil di sekitar sungai menjadi tumpuan utama saat kemarau meski volume air yang bisa didapatkan sangat terbatas.

Kemarau Panjang, Kebakaran di Bantul Meningkat, Hingga Akhir September Sudah 149 Kasus

Topografi wilayahnya berada di area perbukitan Menoreh sehingga air menjadi sulit didapatkan saat musim kemarau lantaran sumber-sumber yang ada sudah mengering.

Wilayah ini juga tak terjangkau jaringan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena masalah kontur perbukitan tersebut.

Dukuh Plampang II, Dwi Wuryaningsih mengatakan pihaknya pernah mengusulkan pembangunan jaringan dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) kepada Pemerintah Desa Kalirejo.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan tidak teralisasi. Konon, karena minimnya mata air yang bisa digunakan di wilayah Plampang II. Program itu akhirnya justru terealisasi di wilayah Pedukuhan Plampang I yang jumlah sumber airnya cenderung lebih banyak.

"Sebagian warga kami juga ambil air ke sana. Lokasi pedukuhan kami memang cukup sulit untuk dibuat Pamsimas,"kata Dwi, Senin (30/9/2019).

KPU Sleman Terima Anggaran Dana Hibah untuk Pilkada Rp25,1 Miliar

Sedikitnya ada 19 kepala keluarga di Plampang II yang kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau ini.

Mereka harus menempuh jarak hingga 2 kilometer untuk mendapatkan air bersih dari sumber yang ada di wilayah pedukuhan lain.

Bantuan dari pemerintah maupun sektor swasta sebetulnya sudah berdatangan namun tetap tak bisa jadi andalan karena tidak menyelesaikan masalah utamanya.

Selain Plampang II, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, lebih dari 100 pedukuhan lain di 30 desa terdampak kemarau tahun ini.

Wilayah yang mengalami krisis air bersih itu tersebar di tujuh kecamatan yakni Kokap, Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh, Pengasih, Galur, dan Lendah.

Nama Kepala BKPP Kulon Progo Dicatut Untuk Menipu dengan Modus Promosi Jabatan

Pemkab Kulon Progo juga telah menetapkan masa tanggap darurat kekeringan atas kondisi yang terjadi untuk memudahkan penanganannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved