Yogyakarta

Begini Kelakuan 7 Tersangka Pelaku Pengeroyokan Siswa SMK di Yogyakarta, Dipicu Masalah Antar Geng

Tujuh tersangka sudah menjalani proses rekonstruksi tempat kejadian perkara kawasan Jalan Parangtritis, Yogyakarta

Tribunjogja.com | Christi Mahatma
Pelaku pembunuhan pelajar SMK, EG (17) mempraktikkan penganiayaan dan penusukan yang membuat korban meregang nyawa di depan Superindo, Jalan Parangtritis, Yogyakarta, Minggu (29/9/2019) 

"Semuanya termasuk yang masih dalam pengejaran masih anak-anak, ada yang 17 tahun ada yang 18 tahun. Intinya kelas 10, 11 dan 12 ada semua," ujarnya.

"Tapi dari sembilan pelaku ini, sesuai data yang ada, mereka berasal dari berbagai sekolah di Yogyakarta. Kemungkinan tergabung dalam sebuah gank," imbuhnya.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno mengatakan pelaku yang menggunakan senjata tajam juga berhasil diringkus bersamaan saat konferensi pers berlangsung.

"Ini pelaku utamanya berinisial DK, yang kemarin jadi pelaku penikaman," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, korban meninggal setelah dikeroyok seusai menonton acara futsal, Minggu (22/9/2019).

Kejadian bermula saat EG dan temannya melihat pertandingan futsal karena sekolahnya ikut bertanding.

Setelah menyaksikan pertandingan, EG dan temannya pergi ke arah utara dan merasa diikuti.

Benar saja, ada rombongan menggunakan lima motor memepet dan langsung merampas kunci motor EG.

"Jadi korban merasa diikuti, tak berselang lama ada rombongan mepet dan merampas kunci motornya."

"Temannya berhasil kabur, yang tidak berhasil kabur ya dianiaaya,"katanya saat jumpa pers di Mapolresta Yogyakarta, Senin (23/9/2019).

"Korban dipukul, ditendang, yang terakahir korban di tusuk badan bagian kiri. Pelaku mulai berhenti memukul setelah korban tidak berdaya. Korban EG kemudian meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Dugaan karena kehilangan banyak darah," sambungnya.

Disdikpora DIY Minta Penyelenggara Hentikan Pertandingan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY prihatin atas terjadinya pengeroyokan yang mengakibatkan seorang pelajar SMK di DIY meninggal dunia.

"Kami prihatin masih terjadi kekerasan pelajar di DIY,"kata Kepala Disdikpora DIY, Kadarmanta Baskoro Aji, saat ditemui Tribun Jogja di ruangannya, Senin (23/9/2019).

"Kami tidak tahu juga kalau ternyata ada event seperti ini yang melibatkan sekolah. Sebenarnya event olahraga itu baik, tetapi dari pengalaman yang sudah-sudah, event yang tidak terkoordinasi dengan baik, selalu ada kekerasan,"sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved