Bisnis
PT MAK Turut Ciptakan Ekosistem Industri di Sleman
PT Mega Andalan Kalasan (MAK) menyelenggarakan forum diskusi yang bertajuk “Membangun Ekosistem Industri”, Rabu (25/9/2019) di Gedung MAKP.
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Mega Andalan Kalasan (MAK) menyelenggarakan forum diskusi yang bertajuk “Membangun Ekosistem Industri”, Rabu (25/9/2019) di Gedung MAKP.
Forum group discussion (FGD) ini bertujuan untuk mewujudkan ekosistem industri di masa depan.
Hadir dalam diskusi ini antara lain Chairman PT MAK, Buntoro Setyomulyo ; Kepala BKAD Sleman, Hardo Iswaya, sejumlah perwakilan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) DIY dan Kepala Sekolah yang mempunyai MoU dengan PT MAK.
• Meriahnya Grebek Pasar Isuzu Traga 2019 di Magelang
"Ekosistem industri merupakan inti kemajuan industri dimana keberadaannya merupakan hal fundamental bagi tumbuhnya sebuah industri manufaktur yang berkembang, kuat, dan berkelanjutan," kata Buntoro.
Buntoro mengulas China, Korea, Taiwan mampu menyusul Jepang, AS dan Jerman sebagai negara industri, tak terlepas dari keberadaan banyak ekosistem industri di negara tersebut.
Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah dan merangkai begitu banyak komponen, yang membutuhkan rantai pasok bahan baku, ide segar, talenta bermutu, serta danayang kuat.
"Ekosistem industri terdiri dari beberapa elemen diantaranya adalah dari kalangan industri bisnis, pemerintah, sentra pengembangan industri kecil, lembaga riset/sekolah, akademiteknik, masyarakat, media dan lembaga pembiayaan," kata Buntoro.
"Hubungan yang terbangun diantara seluruh elemen ini terhubung satu sama lain, bersifat win-win (simbiose mutualistis) dan self- improvement," imbuhnya.
• Teknik Pertambangan ITNY Menyabet Juara Umum di SMG 2019
Ia mengungkapkan, setelah 30 tahun bergelut dengan industri inihingga mampu mengantarkan MAK sebagai penguasa pasar hospital equipment nasional, dengan melihat banyaknya kawasan industri yang muncul belum menciptakan sebuah ekosistem industri yang diharapkan.
"Semua ini memang bukan hal mudah untuk dijalankan karena memerlukan koordinasi dan pengorbanan setiap elemen. Pihak lead integrator sendiri, selain menerima input dari pihak pengguna serta kalangan riset, juga mesti bersedia berkorban waktu guna membina sentra-sentra pengembangan industri kecil agar mereka bisa memasok komponen berkualitas," paparnya.
Buntoro berharap, melalui forum diskusi ini diharapkan memunculkan ekosistem yang kuat dengan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah. (TRIBUNJOGJA.COM)