Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir Skakmat Moeldoko yang Menyebut Demo Mahasiswa Hanya Nostalgia
Kalimat yang diucap Moeldoko ini tak disangka justru menjadi bumerang baginya dan diskakmat Ketua BEM UGM.
Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir Skakmat Moeldoko yang Menyebut Demo Mahasiswa Hanya Nostalgia
TRIBUNJOGJA.COM - Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah.
Sejak awal pekan, Senin (23/9/2019) hingga Rabu (25/9/2019) kemarin mahasiswa turun ke jalanan menuntut Presiden Joko Widodo membatalkan UU tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) versi revisi dan penundaan pembahasan sejumlah RUU lainnya.
Kemudian Senayan-lah yang menjadi sasaran aksi mahasiswa dalam menyuarakan tuntutannya.
Mahasiswa berharap memiliki kesempatan untuk bertemu dan berdialog dengan ketua DPR, Bambang Soesatyo.
Dikutip dari berbagai media, Bambang Soesatyo mengaku ingin bertemu mahasiswa, tapi kesulitan karena massa menjadi ricuh.
Hingga akhirnya Tim Mata Najwa pun membuka wadah pertemuan untuk mahasiswa dan Bambang Soesatyo, tapi sayangnya sang ketua DPR justru digantikan oleh wakilnya Fahri Hamzah.
Dialog menarik pun terjadi selama perbincangan itu ditayangkan di Narasi TV.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sempat menyanjung keberanian mahasiswa dalam mengawal aksi demo RKUHP.
“Berikutnya yang saya salut temen-temen ga terpengaruh denga tema yang lain, ada tema yang coba dikembangkan turunkan Jokowi tapi temen-temen mahasiswa ga terpengaruh itu yang saya hormat.”
“Sasaran juga tepat ke DPR karena memang inisiasi untuk titik beratnya memang itu,” ucap Moeldoko dikutip dari Youtube Narasi TV yang diunggah pada (26/9/2019),
Kalimat yang diucap Moeldoko ini tak disangka justru menjadi bumerang baginya dan diskakmat Ketua BEM UGM.
“Kalau ke Presiden tidak tepat?” tanya Najwa Shihab selaku pemandu acara.
“Sebenarnya ga apa-apa biasa aja wong kita itu persoalan demo bukan persoalan yang haram,” jawab Moeldoko.
“Kami biasa menghadapi teman-teman mahasiswa itu sudah hari-hari, biasa mendengar kelompok elemen masyarakat berdialog, marah, saya dengerin saya catet. Saya ga pernah interupsi ga pernah marah.”
“Yang saya catet itu pada saat pertama saya bertemu presiden itu saya lapor ‘pak Presiden saya telah menerima kelompok ini – ini – ini, apa yang dikataka bahwa pemerintah kurang memberikan atensi.”