Bisnis

Petrokimia Gresik Dorong Lahirnya Petani Milenial Melalui Jambore Petani Muda

Jambore Petani Muda yang diselenggarakan di 12 PTN di Indonesia ini dalam rangka mendukung upaya pemerintah meregenerasi petani.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (dua dari kiri) dan Dekan Fakultas Pertanian UGM Jamhari (tiga dari kiri) dalam acara jumpa pers Jambore Petani Muda di UGM pada Rabu (25/9/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebagai upaya konkrit tertarikan generasi milenial terhadap pertanian,  PT Petrokimia Gresik (PG) menggelar rangkaian program “Jambore Petani Muda” di UGM pada Rabu (25/9/2019).

Jambore Petani Muda yang diselenggarakan di 12 PTN di Indonesia ini dalam rangka mendukung upaya pemerintah meregenerasi petani.

Selain itu program ini juga mendorong lahirnya program pengusaha muda pertanian yang mampu memberikan dampak sosial atau agrosociopreneur di Indonesia.

Petrokimia Gresik Gandeng Kodim dan DPPKP Bantul Sosialisasikan Regulasi Pupuk Bersubsidi

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam melahirkan sosok petani muda yang mampu meningkatkan produktivitas pertanian.

"Petrokimia Gresik mewadahi ide kreatif generasi milenial di bidang pertanian yang berorientasi profit," ujarnya.

Lanjutnya, Petrokimia Gresik tengah melakukan transformasi bisnis untuk mewujudkan perusahaan yang berorientasi pada pertanian masa depan dan agroindustri, di mana keberhasilan kedua sektor ini, salah satunya, bergantung pada peran generasi milenial.

Untuk itu, ia mengajak seluruh mahasiswa berperan aktif memanfaatkan lahan untuk kegiatan bercocok tanam, menjadi pengusaha sukses pertanian, sekaligus mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

"Tugas agen development ke arah pertanian bagaimana Petrokimia bisa berkontribusi meningkatkan produktivitas dan meningkatkan produksi," kata dia.

Masuk Musim Tanam, PT Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk untuk Yogyakarta Aman

Apabila bidang pertanian dikelola dengan baik, benar, dan serius maka akan menjadi bidang yang prospektif.

Bahkan, kata dia, ada banyak komoditas pertanian yang bisa ekspor, dan tidak akan kalah dengan bidang lainnya.

Selain itu, Petrokimia Gresik juga punya beragam program lain, seperti Program Peningkatan Produktivitas Pertanian (P4).

"Kita mengawal sekitar 2500 hektar dan sebagian besar yang kita lihat itu petani-petani muda. Beberapa petani kita bina itu anak muda dan sangat berhasil, pendapatannya besar," jelasnya.

Sebab menurutnya, regenerasi petani merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak terkait.

Berdasarkan data Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga petani turun 20 persen dari 79,5 juta menjadi 63,6 juta, atau turun 15,6 juta rumah tangga.

Hal ini kemudian diperparah lagi dengan kondisi bahwa 61 persen petani Indonesia telah berusia lebih dari 45 tahun.

Pupuk Dilan 2019 Karya Mahasiswa Teknologi Industri UAD Juara di Malaysia

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved