Yogyakarta

Inilah Beberapa Desa yang Terimbas Tol Bawen-Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta

kebutuhan tanah untuk ruas Solo-Yogyakarta seluas 165,02 Ha ini berada di 14 desa yang tersebar di enam kecamatan

Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Bramasto Adhy
Ruas Tol Yogyakarta-Solo ada yang dibangun di atas Ring-Road, Yogyakarta 

“Mungkin baru di KemenPUESDM baru sampai sana, dalam arti diskusi di sana. Saya belum dapat rekomendasinya,” ujar Sultan, Kamis (19/9).

Ketua DPD HPJI, Tjipto Haribowo menegaskan, tol seharusnya tidak membawa dampak negatif degradasi kehidupan masyarakat di mana ruas tol tersebut berada. Sehingga, alternatifnya adalah dengan jalan membuat jalan tol yang melayang (elevated).

Desa Wisata Ketingan Sleman, Rumah Ribuan Burung Kuntul Pulang Setelah Lelah Berkelana

“Kalau elvated tentunya biaya konstruksinya lebih mahal, ini memerlukan perhitungan yang matang dari insiator/investornya. Sehingga, pada saat beroperasi tarif tolnya tidak terlalu mahal,” urainya.

Dia menjelaskan, jalan tol adalah jalan alternatif, artinya jalan tol itu bisa dibangun kalau ada jalan arteri yang searah.

Sehingga pengguna mempunyai pilihan, yang ingin lebih singkat waktu perjalanannya lewat tol tetapi harus bayar.

Permohonan Resmi Soal Penlok

Sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menunggu permohonan resmi terkait izin penetapan lokasi (penlok) trase jalan tol Bawen-Yogya, Yogya-Solo. Hal ini karena menyangkut titik mana saja yang akan dibebaskan.

"Kami menunggu permohonan resmi untuk Penlok ini. Karena memang Penlok ini yang memiliki wewenang adalah Gubernur, " jelas Sekda DIY, Gatot Saptadi, Minggu (8/9).

Dia menjelaskan, catatan dan dokumen mengenai detail tanah dan berapa hektar yang akan dibebaskan ini sudah berada di mejanya. Dia menyebut ada lebih dari 40 hektar tanah yang akan dibebaskan.

"Total Jateng dan DIY ada sekitar 40 hektar lebih. Untuk Yogya cuma sedikit yang dibebaskan, "ujarnya.

Identitas Pria Misterius Pelaku Teror Purworejo Masih Jadi Misteri

Menurutnya, pembebasan tanah di Yogya memang tergolong sedikit karena ada yang memanfaatkan beberapa tempat. Diantaranya, ada yang melayang di atas selokan Mataram sehingga pembebasan lahannya tidak banyak.

"Untuk jalan yang dibangun pun bervariasi, ada yang elevated dan atgrade, " jelasnya.

Sementara itu, informasi proses lelang pembangunan tol Bawen-Yogya dan Solo-Yogya yang dikabarkan dilaksanakan bulan September mendatang sepenuhnya menjadi wewenang pusat. Pemda DIY pun nantinya bertugas untuk mengeluarkan izin pemanfaatan lahan (IPL) atau Penlok serta melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

Endah Hefeni Mampu Membaca Kode Kehidupan Lewat Tanggal Lahir

Sekda DIY, Gatot Saptadi menyebutkan, dari informasi yang diterima memang akan rencana untuk lelang pembangunan jalur tol pada bulan September mendatang. Meski demikian, wewenang untuk melaksanakan lelang ini nantinya berada di tangan pemerintah pusat.

Gatot menjelaskan, posisi Pemda dalam hal ini adalah menyetujui untuk rencana ini. Kemudian, desain untukjalan tol ini bisa segera dibuat. Setelahnya, akan ada proses sosialisasi dari Pemda. Untuk proses sosialisasi ini memang menunggu tim dari pemrakarsa proyek.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved