Bantul
Minat Jadi Nelayan di Bantul Masih Minim
Ada sekitar 500 lebih nelayan di Bantul. Hanya saja tak semuanya aktif.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jumlah nelayan di Kabupaten Bantul masih tergolong sedikit.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul mencatat ada sekitar 500 lebih nelayan di Bantul.
Hanya saja tak semuanya aktif.
Plt Kepala DPPKP Bantul Bambang Pin Erwanta mengatakan, DPPKP rutin menggelar pelatihan kader calon nelayan.
Hanya saja, diakuinya peminatnya masih minim.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
"Kita sering melatih kader calon nelayan. Beberapa tahun kami kerja sama dengan SMK Negeri 1 Sanden. Kita fasilitasi siswa jadi calon nelayan," paparnya pada Tribunjogja.com.
Kerja sama pelatihan ini menjadi salah satu cara termudah yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat menjadi nelayan.
Tahun lalu digelar pelatihan di pantai utara Jawa, tepatnya di Rembang.
"Tahun lalu pelatihan di kapal latih di Rembang, pantura. Pelatihannya selama tiga minggu sampai satu bulan. Agar jangka jelajah makin luas, tidak hanya dekat dengan pantai," ujarnya.
Ia memperkirakan banyak pemuda asal Bantul yang menjadi nelayan.
• Cara Pemkab Bantul Sejahterakan Anak Yatim Piatu
Hanya saja mereka bergabung dengan kapal-kapal besar di luar DIY dan belum terpantau.
"Mungkin ada yang sudah ikut di kapal besar tapi belum termonitor," ujarnya.
Selain sumber daya manusia, yang menjadi kendala menangkap ikan di pesisir Bantul adalah faktor kondisi alam.
Di Bantul belum memungkinkan untuk dibangun dermaga.
"Kita punya empat kapal besar, tapi beroperasi di Gunungkidul. Hasilnya dicatat di Gunungkidul. Yang kita catat hanya yang di TPI yang kita punya," ujarnya. (*)