Yogyakarta
BPBD DIY Himbau Wisatawan Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan
BPBD DIY menghimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah sembarangan.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menghimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah sembarangan.
Hal ini dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan, pihaknya meminta masyarakat untuk menghindari tindakan-tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
Terlebih masyarakat yang ada di sekitar hutan, di kawasan yang terdapat benda-benda yang mudah terbakar, seperti guguran daun atau tanaman yang mengering.
Dia menjelaskan, wisatawan-wisatawan atau pengunjung obyek wisata dilarang keras untuk membuang puntung rokok sembarangan.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
Hal ini karena di beberapa tempat yang mudah terbakar seperti rumput kering dan daun kering bisa memicu terjadinya kebakaran.
“Memang tidak mudah menghilangkan kebiasaan membuang puntung rokok setelah selesai merokok. Kalau perlu bawa asbak kecil dan setelah merokok, puntung rokok yang tersisa disimpan di asbak tersebut, tidak dibuang di sembarang tempat. Hal ini karena biasanya tidak dipastikan dulu puntung rokok itu masih ada bara apinya atau tidak,” jelasnya pada Tribunjogja.com, Jumat (13/9/2019).
Dia menjelaskan, jika api sudah mulai membesar atau berpotensi merembet, maka harus ada pemadaman sesegera mungkin.
Masyarakat juga segera melaporkan ke BPBD atau Damkar dan petugas bila melihat titik kebakaran.
“Di DIY memang ada beberapa kali terjadi spot kebakaran lahan, tetapi segera teratasi sehingga tidak merembet dan meluas,” jelasnya.
• BPBD Bantul Catat 90 Kejadian Kebakaran hingga September 2019
Rawan Kebakaran
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Sutarto menjelaskan, sedikitnya 6.000 hektar hutan di wilayah DIY rawan terjadi kebakaran pada saat musim kemarau.
Potensi kebakaran hutan di DIY ini didominasi oleh hutan jati.
Menurutnya, banyaknya seresah atau dedaunan kering akibat pohon jati meranggas ini sangat berpotensi terjadi kebakaran.
“Dari data kami luasan hutan di DIY sekitar 19.125 hektar. 6.000 hektar rawan kebakaran karena didominasi tanaman jati,” ujarnya.