Bantul
Menteri Agama RI Launching Pusaka Sakinah dan Kampung Zakat Wakaf
Moderasi bergama berbasis keluarga menjadi satu dari beberapa hal yang ditekankan oleh Lukman Hakim Saifuddin.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin melaunching Pusat Layanan Keluarga Sakinah (Pusaka Sakinah), Moderasi Beragama Berbasis Keluarga, dan Kampung Zakat Wakaf, Kamis (12/9/2019) pagi di Gedung Induk Parasamya Kabupaten Bantul.
Moderasi bergama berbasis keluarga menjadi satu dari beberapa hal yang ditekankan oleh Lukman.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat menjadi strategis untuk membangun masyarakat.
"Kementerian Agama sejak empat tahun terakhir ini secara intensif menjadikan keluarga sebagai sesuatu yang akan sangat strategis dalam membangun masyarakat kita," kata Lukman dalam sambutannya.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
Melalui keluarga, moderasi beragama dapat mewujudkan harmonisasi di masyarakat.
Ia melihat banyak muncul kesalahpahaman soal moderasi beragama.
"Mengapa perlu mengembangkan moderasi beragama. Di banyak kesempatan muncul salah paham. Untuk apa moderasi? Bukan moderasi agama, tapi moderasi beragama," katanya.
"Agama sudah moderat datang dari Tuhan, ajaran yang sempurna. Tapi cara kita memahami dan mengamalkan, bisa jadi kita terperosok pada bentuk pemahaman pengamalan keagamaan yang berlebihan," jelasnya.
• BPBD Bantul Catat 90 Kejadian Kebakaran hingga September 2019
Untuk itu, perlu upaya menjaga pemahaman beragama agar tidak terjerumus dalam ajaran dan pengalaman bergama yang berlebihan.
"Karena kita akan menghadapi tantangan dalam memahami ajaran agama. Ada yang ultra konservatif, mendewakan teks tidak mau melihat konteks. Padahal teks tidak turun di ruang hampa, memiliki konteks," tuturnya.
"Atau kutub ekstrem, mendewakan nalar akal pikiran, justru bisa menjadi tercerabut dari teks. Begitu liberal. Maka ulama kita, senantiasa perlu membawa, merangkul mereka. Bukan justru mengucilkan mereka. Bagaimana yang kita anggap belum di jalur yang benar diajak ke jalur yang moderat itu. Itu esensi moderasi agama," paparnya.
• Produksi Ikan Laut Bantul Masih Kalah Dari Gunungkidul
Sementara itu Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih memandang moderasi beragama sejalan dengan misi Kabupaten Bantul.
Misi tersebut yakni meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang harmonis aman, nyaman, dan berbudaya istimewa.
"Gerakan moderasi beragama ini tampaknya oleh pemerintah dijadikan tema penting. Karena kita ingin negara kita negara yang minim konflik. Di antaranya konflik beragama," kata Halim.
Konflik bisa dikurangi dengan pengalaman bergama yang moderat dan tidak berlebihan.
"Karena itu moderasi bergama menjadi harapan besar bagi kita. Dan ini berlaku untuk semua agama," katanya.(*)