Sudah Dua Tahun Diluncurkan, Hanya Ada 1000 Sapi di Yogyakarta yang Diasuransikan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY memberikan asuransi pada sapi betina yang dikembangbiakkan oleh peternak.

Semua jenis sapi berhak mendapat asuransi. Namun sayangnya asuransi tersebut kurang disambut baik oleh peternak.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sasongko mengatakan bahwa asuransi untuk sapi masih baru. Dengan demikian masih diperlukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sejak dua tahun lalu dicanangkan, baru sekitar 100 sapi yang diasuransikan, sementara target asuransi sekitar 1.000 sapi.

• Dikeluhkan Pedagang, Bupati Suharsono Akan Evaluasi Gelaran Car Free Day di Bantul

• Anak-anak Papua Cerita Tentang Pengalaman Sekolah di Jogja dan Berbaur dengan Warga

"Asuransi untuk sapi ini masih baru, peminatnya juga masih sedikit. Per sapi, peternak harus membayar Rp40.000 per tahun. Memang cukup mahal, tetapi kan jika terjadi sesuatu pada sapi, bisa diklaimkan,"katanya, Minggu (8/9/2019).

Ia menilai kurangnya minat peternak untuk mengasuransikan sapi rendah karena ketidakpahaman peternak. Beberapa peternak berpikir bahwa peternak masih belum butuh asuransi, ada pula yang merasa tidak perlu asuransi.

"Peternak banyak yang berpikir, ngene wae rapopo kok (begini saja tidak apa-apa kok). Mereka merasa baik-baik saja tanpa asuransi selama ini. Makanya peternak juga merasa tidak butuh,"terangnya.

"Tetapi kalau sudah terjadi apa-apa. misalnya sapi hilang, sakit terus mati, baru mereka bingung dan meminta bantuan dari pemerintah. Pemerintah sudah menyediakan asuransi sapi, bisa diklaim Rp10juta kalau mati. Sangat membantu to,"sambungnya. (Tribunjogja I Christi Mahatma Wardhani)