Kisah Perjuangan Ria Irawan Menjadi Surivor Kanker, Kemoterapi Sambil Makan Nasi Uduk
Beberapa tahun lalu, Ria sempat menyatakan bahwa kondisinya membaik dan sel-sel kanker di tubuhnya berhasil disembuhkan.
Kisah Perjuangan Ria Irawan Menjadi Surivor Kanker, Kemoterapi Sambil Makan Nasi Uduk
TRIBUNJOGJA.COM -Ria Irawan kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) sejak 1 September 2019 lalu.
Hal itu lantaran penyebaran sel kanker atau metastase Ria Irawan kini hingga ke otak dan paru-paru.
Artis bernama lengkap Chandra Ariati Dewi itu harus kembali menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit kanker yang dideritanya.
Beberapa tahun lalu, Ria sempat menyatakan bahwa kondisinya membaik dan sel-sel kanker di tubuhnya berhasil disembuhkan.
Kini, sel kanker di tubuh Ria menyebar ke organ tubuh lain dan ia kembali dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Salemba, Jakarta Pusat.
Dalam sejumlah kesempatan dan akun media sosialnya, Ria selalu berbagi tentang proses pengobatan yang dijalaninya. Ia juga menularkan semangat kepada sesama survivor kanker untuk berjuang bersama.
Vonis kanker Pada sebuah kesempatan, Ria sempat mengisahkan riwayat penyakit yang dideritanya. Ria mengungkapkan, awalnya, pada 2009, ia mengetahui ada miom di dalam rahimnya.
"Saya sudah berbiasa melihat kehidupan survivor kanker sehingga ketika saya didiagnosis (menderita) kanker, bagi saya, (itu) bukan sesuatu yang mengagetkan," demikian pernyataan yang pernah diungkapkan Ria, 10 Januari 2016, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 18 Januari 2015.
Namun, kala itu Ria menghindari untuk melakukan operasi pengangkatan rahim. Hingga kemudian ia didiagnosis menderita kanker endometrium atau kanker dinding rahim.
Pada 30 September 2014, Ria menjalani operasi pengangkatan rahim. Dokter juga melakukan biopsi. Dari situ, diketahui bahwa kanker di tubuh Ria sudah menyebar ke kelenjar getah bening pada bagian panggul. Indung telur Ria turut diangkat bersama dengan rahimnya.
“Ternyata kelenjarnya aktif. Jadi kankernya masih endometium, tapi metastasenya (penyebaran) getah bening. Makanya (stadium) 3 C. Kalau udah stadium 4, itu (penyebaran) di otak, tulang,” kata Ria, seperti diberitakan Kompas.com, 6 Januari 2015.
Namun, Ria bertekad melawan kanker getah bening yang dideritanya. Ria menjaga semangatnya itu dengan berkaca pada sang tante yang juga menderita kanker bisa bertahan hingga puluhan tahun dan yakin hal serupa terjadi pada dirinya.
”Saya lihat tante saya yang cerewetnya minta ampun seperti itu saja bisa survive hingga puluhan tahun. Kenapa saya harus menye-menye dan sedih,” ungkap Ria.
Tahapan yag cukup berat selama fase pegobatan dilalui Ria dengan selalu menjaga semangatnya. Misalnya, ketika fase kemoterapi. Ia mengkamuflase rasa yang tidak enak dengan makan.
”Jadi, dikemo sambil makan nasi uduk atau lontong sayur. Soalnya kalau dibawa diam, sedih juga, baca juga enggak enak. Yang paling enak buat saya, ya, dipakai makan,” kata Ria.