Travel

Bingung Mau Kemana Saja Saat Wisata ke Jogja? Simak Itinerary Berikut Ini

Kota Gudeg selalu menjadi tujuan utama untuk meregangkan tubuh dari kepenatan selama bekerja kurang lebih 5-6 hari. Memang, keinginan untuk berlibur

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
Sejumlah becak melintas di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Rabu (14/2/2018). 

WISATA Jogja banyak macam dan tempat pilihannya, dipastikan takkan cukup waktu sepekan untuk menghabiskan seluruh tujuan tempat wisata di Jogja.  Lantas bagaimana jika hanya memiliki waktu yang pendek tapi ingin melakukan rencana perjalanan liburan yang efektif di Jogja?

Berikut itinerary atau rencana perjalanan yang Tribunjogja.com sajikan untuk panduan bagi anda yang ingin berwisata ke Jogja

Laporan Reporter Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari

Oh iya, pastikan transportasi yang membawa anda untuk berkunjung ke Yogyakarta sampai di pagi hari.

Agar Anda dapat menikmati waktu liburan meski hanya memiliki waktu singkat.

Diawali dengan kuliner pagi, pusat oleh-oleh hingga tempat wisata yang lokasinya tak jauh dari stasiun kereta api Tugu Jogjakarta.

1. Lupis Mbah Satinem

Nikmatnya Lupis Mbah Satinem, Disukai Presiden Soeharto hingga Idola Korea Selatan
Nikmatnya Lupis Mbah Satinem, Disukai Presiden Soeharto hingga Idola Korea Selatan (instagram.com/ditapratiwi_)

Merupakan jajanan tradisional yang perlu Anda coba ketika berkunjung ke Yogyakarta.

Ini merupakan kuliner yang sudah melegenda karena mbah Satinem sudah berjualan lupis sejak tahun 1963. 

Mbah Satinem mulai berjuaan sekitar pukul 06.00 WIB di jalan Bumijo No.50 tepat di depan ruko. 

Kuliner Yogya ini wajib Anda coba untuk mengganjal perut di pagi hari.

Harga seporsi yang berisi lupis, gatot, tiwul hingga cenil hanya sebesar Rp 5.000 saja.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, sebaiknya datang lebih awal karena bertambah siang Anda datang maka nomor antrian semakin panjang.

Terkadang jika ada pengunjung yang datang sekitar puku 07.30 WIB pun tak kebagian.

2. Nasi Kuning Bu Nur

Nasi Kuning Pagi Hari
Nasi Kuning Pagi Hari (twitter.com/arieparikesit)

Nasi Kuning Bu Nur berada di sekitar pasar Pathuk Yogyakarta depan Indomaret Jl. Bhayangkara, Depan Indomaret Jl. Monjali dan Jl. Kaliurang Km 8 Depan Indomaret.

Kuliner di Jogja pagi hari memang sangat menyenangkan ditambah harus antri pagi-pagi agar tak kehabisan.

Nasi Kuning Bu Nur tergolong dapat dijangkau, untuk menikmati nasi kuning ini Anda peru datang sekitar puku 06.00 WIB di outlet yang dapat Anda jangkau.

Harganya kurang lebih mulai dari Rp 10.000-Rp 15.000 saja. 

Nah, bagaimana dengan tempat wisata murah dan dekat?

Ini daftarnya:

3. Pasar Beringharjo

Peresmian jam operasional baru Pasar Beringharjo oleh Pemkot Kota Yogyakarta, Rabu(11/4/2018).
Peresmian jam operasional baru Pasar Beringharjo oleh Pemkot Kota Yogyakarta, Rabu(11/4/2018). (Tribun Jogja/ Rizki Halim)

Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro.

Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis yang tak dapat terpisah dengan Kraton Yogyakarta.

Beringharjo sendiri memiliki makna yang berarti hutan pohon bringin yang diharapkan dapat memberika kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.

Sesuai dengan namanya, kini pasar tersebut menjadi pusat kegiatan perekonomian selama ratusan tahun.

Jika Anda berkunjung ke Malioboro, jangan sampai melewatkan membeli buah tangan di pasar Beringharjo tersebut. 

4. Gereja Tua Sayidan

Gereja Tua Sayidan
Gereja Tua Sayidan (instagram.com/anggitpramestaa)

Bangunan gereja kuno yang menyerupai bangunan Eropa tersebut terletak di daerah Gondomanan.

Bangunan tua ini terkenal dengan nama Gereja Gotik. Cukup menyita perhatian dikalangan pemburu foto karena mencoloknya menara yang tinggi terlihat dari jalan Prawirodirjan, Gondomanan, Kota yogyakarta.

Gereja tersebut bukanlah tempat ibadah, melainkan rumah hunian.

Lokasi ini sebeumnya sempat viral di tahun 2017. Akses tempat ini memang terdapat di kota, sehingga membuat bangunan ini dapat dijadikan pilihan pengunjung yang hendak berlibur ke daerah Istimewa tersebut. 

5. Tebing Breksi

Tebing Breksi wisata murah Jogja
Tebing Breksi wisata murah Jogja (superadventure.co.id)

Setelah selesai mengisi perut, Anda dapat melanjutkan perjalanan untuk berkeliling di Jogja dengan berkunjung ke tempat wisata yang murah.

Lokasi ini awalnya adalah lokasi tambang.

Biasanya hanya ahli geologi yang berkunjung ke daerah tersebut.

Namun, sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. 

Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran.

Sekitar 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja.

Obyek ini kini menjadi jujugan wisatawan khususnya bagi orang-orang yang suka dengan petualangan.

Jika anda berkunjung kesini cukup dikenakan tarif parkir saja. Jam buka setiap harinya pukul 06.00-21.00 WIB.

Pengunjung akan disajikan pemandangan wilayah Yogyakarta dan sekitaranya.

Tak hanya di merapi, pengunjung dapat mencoba untuk sewa jeep kecil untuk berkeliling disekitar tebing.

6. Candi Abang

7 Tempat WIsata Gratis di Yogyakarta Dengan Panorama Alam Mempesona
7 Tempat Wisata Gratis di Yogyakarta Dengan Panorama Alam Mempesona (jogjatourwisata.id)

Seusai Anda puas berkeliling di Tebing Breksi, Anda perlu mencoba berkunjung ke Candi Abang.

Lokasinya tak jauh dari Tebing Breksi.

Sekitar 48 menit dari kota Yogyakarta, Candi Abang tersebut terletak di Jogotirto, Kecamatan Berebah, Kabupaten Sleman.

Panorama di sini tampak seperti perbukitan teletubbies. Candi tersebut sebenarnya hanyalah gundukan tanah di atas bukit. 

Ketika musim hujan, candi abang ini akan berubah menjadi hijau, sedangkan saat musim kemarau candi tersebut akan berwarna merah, lantaran gersang.

Dulunya candi Abang tersebut dianggap sebagai tempat yang suci, karena letaknya lebih tinggi.

Candi Abang merupakan Piramida Pelindung Warga, sebab di lokasi ini ditemukan yoni. Dimana Yoni sebagai tanda peninggalan agama Hindu. 

Hingga sekarang masyarakat setempat mempercayai mitos, karena candi tersebut dijaga oleh seorang tokoh yang disegani masyarakat. Ia adalah sosok Kyai Jagal dengan ciri tubuh besar dan berambut putih panjang. Jam buka 07.00 - 18.00 WIB.

Disini pengunjung hanya memerlukan biaya parkir sekitar RP 5000/kendaraan roda empat dan Rp 2000 untuk kendaran bermotor.

7. Hutan-hutan Pinus Imogiri

Salah satu spot selfie di Hutan Pinus Pengger.
Salah satu spot selfie di Hutan Pinus Pengger. (Instagram/@fertiamalia)

Di dengar dari namanya saja, wilayah hutan pinus tersebut sudah terbayang keindahannya.

Suara nyanyian dedaunan dan hembusan angin membuat Anda tak ingin meninggalkan lokasi ini. 

Anda dapat mengunjungi berbagai macam tempat wisata pinus seperti Pintu Langit Dharmo, Bukit Lintang dan masih banyak lainnya.

Hal ini dikarenakan, lokasinya yang berdekatan. Namun, untuk spot foto yang ada di setiap tempat tentu berbeda-beda.

Jika Anda cukup waktu untuk mengeliling semua spot foto gunakanlah sebaik-baiknya. 

Hutan Pinus Pengger Bantul
Hutan Pinus Pengger Bantul (IST)

Setiap lokasi Hutan Pinus Anda akan merogoh kocek senilai Rp 5000. Akan tetapi, jika ingin berfoto di spot-spot foto, Anda akan dikenakan biaya tambahan. 

8. Malioboro dan Titik Nol Kilometer 

Sepanjang Jalan Malioboro
Sepanjang Jalan Malioboro (kaskus.id/images)

Kawasan Nol Kilometer, merupakan kawasan yang dikelilingi bangunan Belanda seperti Bank Indonesia, Bank BNI dan Monumen Serangan Umum 1 Maret. Saat malam hari bangunan-bangunan sinari lampu-lampu yang sayup. Sehingga memunculkan kesan romantisnya sudut kota Yogyakarta.

Kawasan Wisata Titik Nol Kilometer
Kawasan Wisata Titik Nol Kilometer (instagram.com/explorejogja)

Jika ingin berkunjung ke lokasi ini, Anda juga dapat menikmati suasana Malioboro sembari membeli buah tangan untuk keluarga dan orang terkasih dirumah. 

9. Tugu Pal Putih

Situasi lalu lintas di Simpang Tugu Pal Putih Yogyakarta, Selasa (20/11/2018) malam.
Situasi lalu lintas di Simpang Tugu Pal Putih Yogyakarta, Selasa (20/11/2018) malam. (TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando)

Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Giling ini tak asing di telinga. Sejarah tugu yang dibangun pada tahun 1755 oeh Sri Sultan Hamengku Buwono I ini menjadi simbolis dan menandakan garis batas antara gunung merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Selatan. 

Ikon Yogyakarta ini konon katanya jika pengunjung dapat mengabadikan momen di Tugu tersebut maka mereka yang berfoto dapat kembali lagi ke Yogya. 

Lokasi yang tak jauh dari wisata kuliner ini dipenuhi pengunjung ketika menjeang malam. Biasanya pengunjung mengabadikan momen di tengah Tugu sembari menunggu jalanan terlihat sepi. Agar mendapatkan latar belakang Tugu yang berlatar belakang lampu dan bangunan bersejarah. 

Kawasan Tugu akan mulai diramaikan pengunjung ketika menjelang pukul 19.00 hingga larut malam. ( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved