Kota Magelang
Wakil Walikota Magelang Larang Warganya Bakar Sampah
Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina meminta kepada masyarakat tidak membakar sampah untuk menghindari dampak polusi yang berbahaya bagi kesehata
TRIBUNJOGJA.COM – Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina meminta kepada masyarakat tidak membakar sampah untuk menghindari dampak polusi yang berbahaya bagi kesehatan.
Menurutnya cara itu bukan hal yang tepat untuk mengurai sampah, namun dengan cara memilah sampah secara baik dan benar akan mengurangi limbah sampah.
Hal itu disampaikan Windarti saat kegiatan Ekspose Adipura tahun 2019 di Aula Adipura Kencana, Selasa (3/9/2019).
Hadir dalam kesempatan itu pembicara dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jateng Agung Tri Harnadi.
Windarti mengatakan, fenomena membakar sampah masih sering dijumpai di wilayah Kota Magelang.
Pemkot terus mangampanyekan larangan membakar sampah kepada masyarakat.
• Proyek Pembangunan Dikejar Waktu, Walikota Magelang: Pelaksana Mesti Bergerak Cepat
“Bakar sampah bukan hal yang pas untuk mengurainya, justru ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Maka saya minta kepada seluruh OPD woro-woro kepada masyarakat terkait larangan membakar sampah,” kata Windarti.
Lebih lanjut, ia meminta kepada jajaranya terus bersinergi dengan warga terkait pengelolaan sampah.
Menurutnya, permasalahan sampah menjadi isu yang harus segera ditangani secara serius agar lingkungan yang bersih dan sehat bisa terwujdud.
“Mari hidupkan lagi kegiatan jum’at bersih. Buat poster pengumuman larangan membuang dan membakar sampah. Kalau perlu cantumkan dampak bahayanya di poster itu, sebagi edukasi ke masyarakat,” pintanya.
Orang nomor dua di Kota Magelang ini berpesan, agar mengampanyekan budaya bersih dan sehat ini tidak hanya dilakukan saat menjelang penilaian Adipura saja.
Melainkan menjadi rutinitas dan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Otros Trianto menjelaskan, pihaknya sudah rutin mensosialisasikan terkait larangan membakar sampah. Upaya tersebut dlakukan sampai ke tingkat RT, bahkan sampai ke lingkungan industri dan pasar.
“Soal larangan membakar sampah kami sudah rutin mensosilasikan kepada masyarakat. Memang tidak mudah memberi pengertian kepada warga, namun kami optimis kebiasaan buruk tersebut bisa ditinggalkan,” terang Otros.
Untuk mengurangi sampah, DLH kota magelang juga sering mengadakan pelatihan membuat kerajinan dari daur ulang sampah.