Hanum Rais: Jabatan Bisa Jadi Jalan Tol ke Surga dan Neraka

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang anggota DPRD DIY periode 2019-2024, Hanum Salsabiela atau Hanum Rais  resmi dilantik menjadi satu dari beberapa anggota DPRD Provinsi Yogyakarta.

Satu di antara putri dari politisi PAN Amien Rais ini mengaku mendapat wejangan dari ayahnya sebelum berangkat ke acara pengambilan sumpah dan janji di gedung DPRD DIY.

“Saya menyempatkan sungkem dan memohon doa restu pada kedua orang tuanya sebelum menghadiri acara pelantikan. Dalam momen pelantikan ini, pak Amien Rais memberikan nasehat ini. Niatkan pengkhidmadan sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi DIY ini betul-betul sebagai ibadah yang bermakna sangat luas. Pejabat itu diberikan jalan tol ke surga, tetapi juga jalan tol ke neraka,” ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com usai pelantikan.

• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Pesan dari ayahnya ini, yang ditangkap Hanum adalah seorang pejabat mengemban amanah niatnya untuk berjuang  betul-betul, ikrarnya siang malam hanya untuk rakyat dan mengesampingkan egonya sendiri.

“InsyaAllah jalannya ke jannatun na’im. Sebaliknya kalau menjadi wakil rakyat yang hanya mengejar proyek, lupa tugas, jalan tolnya ke neraka jahannam, na'udzubillahimindzalik,” jelasnya.

Dia juga mengatakah bahwa dalam berpolitik terkadang ada tantangan, godaan, ujian dan juga fitnah tetapi semua itu justru dapat menjadi “penggembleng” atau penguat mental.

“Jika dipuji tidak menjadikan besar kepala, ketika dicaci bahkan difitnah pun kita tidak usah kehilangan kompas.” kata Amien Rais seperti yang disampaikan Hanum Rais.

• Satu Anggota DPRD DIY Absen Pengambilan Sumpah dan Janji

Dia mengatakan, sumpah dan jabatan ini merupakan tanggung jawab besar.

Dia meminta masyarakat dan media mengawasi dan mengkritisinya saat menjalankan tugasnya sebagai politisi.

Hanum pun mengaku tetap akan melaksanakan aktivitas sebagai penulis, dokter dan juga pembuat film.

“Saya juga perlu didukung dan dikritisi, kadang manusia itu juga suka lupa. Sebagai anak muda saya juga diminta untuk belajar pada politisi yang sudah senior,” urainya. (*)