Tim Mobil Listrik Yacaranda UGM Kembangkan Mobil Listrik yang Memakai Listrik 100%

TRIBUNJOGJA.COM - Banyak negara dari berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk melakukan penghematan bahan bakar fosil seiring dengan menipisnya cadangan bahan bakar fosil.

Satu diantara cara untuk melakukan penghematan adalah mengembangkan teknologi berbasis energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.

Paham akan hal tersebut, Tim Mobil Listrik Yacaranda UGM terus melakukan inovasi dengan mengembangkan mobil listrik.

Tim yang didirikan pada awal tahun 2013 oleh mahasiswa Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM ini sudah menghasilkan dua buah mobil mini formula, yang diberi nama Super Sekip EV-1 dan Super Sekip EV-2.

• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Samsul Ma'arif selaku Ketua Tim Mobil Listrik Yacaranda UGM menerangkan, misi dari tim ini sendiri yakni memberikan solusi bagi masalah energi nasional dengan mengembangkan mobil listrik.

“Super Sekip EV-1 yang dirancang dan dibuat pada tahun 2017 telah diikutkan dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-IX di Politeknik Negeri Bandung dan mendapat urutan 6 dari total 24 tim yang berpartisipasi," terangnya pada Tribunjogja.com.

Di tahun 2018, tim ini mengembangkan mobil Super Sekip EV-2.

Tim ini seoptimal mungkin terus melakukan continuous improvement serta perombakan besar-besaran baik dari segi desain maupun analisis data yang dilakukan terhadap Super Sekip EV-2 dengan misi untuk memperbaiki produk dari tahun sebelumnya.

"Kita melakukan improvement terhadap kualitas pemilihan material yang digunakan serta pengembangan teknologi mulai dari battery, user interface, dan monitoring data. Super Sekip EV-2 berhasil meraih Juara 3 Kategori Kecepatan pada Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ke-X," terangnya.

• Rektor UGM Sebut Energi dan Sumber Daya Alam Sangat Terkait

Syamsul menerangkan, jika saat ini timnya sedang berproses untuk memproduksi Super Sekip EV-3.

Super Sekip EV-3 merupakan produk riset terbaru Tim Yacaranda sebagai bentuk continuous improvement-nya.

Menurutnya, Super Sekip EV-3 akan berfokus pada sumber energi menggunakan baterai Lithium Titanate Oxide dan sistem monitoring menggunakan IoT (Internet of Things).

Teknologi IoT endiri sedang diunggulkan di Revolusi Industri 4.0 ini.

Dengan penggunaan modul Wi-Fi, sistem monitoring jarak jauh dilakukan menggunakan sinyal internet.

"Kita sudah mulai pada Januari 2019, selesai November insyaallah. Pakai listrik 100%, lithium ion dari kosong 2-3 jam kapasitas 48 volt. Dengan kapasitas maksimal sekitar kurang lebih 18-20 km untuk settingan racing. Settingan biasa bisa sampai 40 km," terangnya.

Syamsul berharap, Super Sekip EV-3 nantinya tidak hanya menjuarai Kompetisi Mobil Listrik Indonesia, tetapi juga menjadi solusi positif bagi masalah energi nasional. (*)